Musnahnya Dinosaurus 66 Juta Tahun Lalu Ubah Lanskap dan Aliran Sungai Bumi

Dampak kepunahan dinosaurus 66 juta tahun lalu ternyata melampaui sekadar hilangnya spesies raksasa tersebut. Penelitian yang diterbitkan di jurnal Communications Earth & Environment pada September 2025 menunjukkan bahwa peristiwa kepunahan massal itu telah mengubah lanskap Bumi secara fundamental, termasuk formasi batuan dan jalur aliran sungai.

**Perubahan Geologis yang Mencolok**

Perubahan drastis pada formasi batuan di Amerika Utara yang teramati sebelum dan sesudah peristiwa kepunahan Cretaceous-Paleogene (K-Pg) menguatkan temuan ini. Kepunahan massal terjadi setelah asteroid Chicxulub menabrak Semenanjung Yucatán.

**Transformasi Formasi Batuan**

Sebagai contoh, batulumpur (mudstone) berwarna hijau keabu-abuan yang dikenal sebagai formasi Hell Creek dari era dinosaurus berubah menjadi lapisan formasi Fort Union yang lebih berwarna-warni dengan pola garis-garis seperti piyama dan mengandung banyak lignite—bentuk batu bara bermutu rendah yang terbentuk dari materi tumbuhan—saat kebangkitan mamalia dimulai.

**Penyebab Baru yang Diusulkan**

Perubahan tersebut sebelumnya dikaitkan dengan dampak langsung hantaman asteroid, termasuk peningkatan curah hujan. Namun Luke Weaver dari University of Michigan dan rekan-rekannya mengusulkan penyebab yang berbeda.

**Analisis Situs Geologis Amerika Barat**

Mereka meneliti situs-situs—sebagian besar dataran banjir sungai—di Amerika Serikat bagian barat yang menunjukkan perubahan geologis mendadak di sekitar batas K-Pg, di cekungan Bighorn di Wyoming dan cekungan Williston yang membentang di sebagian Montana serta North dan South Dakota.

**Endapan Pascadinosaura**

Lapisan-lapisan berwarna-warni yang berbeda dari masa pascadinosaura diperkirakan merupakan endapan yang terbentuk saat permukaan air meningkat, menciptakan kolam-kolam sementara.

**Tidak Ada Bukti Perubahan Permukaan Air**

Namun Weaver dan rekan-rekannya tidak dapat menemukan bukti dalam literatur adanya perubahan permukaan air pada saat itu.

“Sudah ada permukaan air tanah yang sangat tinggi, kondisi yang sangat basah, dan tidak ada bukti peningkatan curah hujan,” katanya dikutip New Scientist. “Meskipun ada transgresi air laut di pedalaman, yang terdekat terjadi setidaknya 300.000 tahun setelah batas K-Pg.”

**Teori Endapan Point Bar**

Weaver dan rekan-rekannya berpendapat bahwa beberapa lapisan batupasir utama setelah batas K-Pg adalah endapan yang membentuk bagian dalam kelokan besar di sungai, yang dikenal sebagai endapan point bar, bukan endapan kolam.

**Ketebalan Endapan yang Signifikan**

Endapan ini sangat tebal—beberapa bahkan lebih dari 10 meter—karena sungai-sungai tersebut tidak bersifat sementara; mereka telah menjadi stabil.

**Dinosaurus sebagai Insinyur Ekosistem**

Para peneliti menghubungkan hal ini dengan hilangnya dinosaurus. Mereka berargumen bahwa, seperti halnya herbivora besar saat ini, dinosaurus adalah insinyur ekosistem yang memengaruhi dan membentuk vegetasi serta lingkungan di sekitar mereka.

**Skala Dampak yang Massive**

“Dinosaurus jauh lebih besar dibanding hewan raksasa modern,” kata Weaver. Sebagai contoh, gajah modern mungkin beratnya sekitar 5.000 kilogram, tetapi Triceratops bisa setidaknya dua kali lipat lebih berat.

**Pengaruh terhadap Sistem Sungai**

“Selama dinosaurus berkeliaran, merobohkan vegetasi, ini berarti sungai-sungai sering banjir dan tidak berkelok di sekitar hutan,” kata Weaver. Hal ini pada akhirnya menciptakan hamparan besar batulumpur (mudstone) yang berawa.

**Stabilisasi Pascakepunahan**

Namun setelah dinosaurus punah, akar-akar pohon menjebak dan menstabilkan sedimen, mengarahkan air ke sungai-sungai dengan kelokan yang lebar.

**Lanskap sebagai Partisipan Aktif**

“Ini bukanlah contoh di mana lanskap hanya menjadi panggung tempat biologi terjadi,” kata Weaver. Hewan-hewan mengubah lingkungan dan ia menarik kesejajaran dengan cara manusia mengubah lanskap Bumi dengan cepat dan dramatis.

**Kesimpulan Penelitian**

Para peneliti menyimpulkan bahwa hilangnya dinosaurus menyebabkan perubahan dramatis pada bentang alam planet. “Dampak yang ditimbulkan dinosaurus pada Bumi begitu besar sehingga kepunahan mereka tampaknya telah menyebabkan perubahan dramatis dan luas pada lanskap planet, seperti menggeser sungai,” ungkap para peneliti.

**Bukti Geologis yang Kuat**

Perbedaan yang jelas antara formasi batuan di Amerika Utara sebelum dan sesudah dinosaurus mati dalam peristiwa K-Pg menjadi bukti kuat bahwa dinosaurus berperan penting dalam menjaga kestabilan lingkungan tempat mereka hidup.

**Implikasi Ekologis Modern**

Temuan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana spesies mega-herbivora dapat membentuk lanskap secara fundamental. Penelitian ini juga memberikan wawasan tentang dampak jangka panjang dari kepunahan massal terhadap sistem geologi Bumi.

**Metodologi Penelitian**

Tim peneliti menggunakan analisis stratigrafi dan sedimentologi untuk mempelajari perubahan dalam deposit sedimen. Mereka membandingkan karakteristik geologis dari periode sebelum dan sesudah batas K-Pg untuk mengidentifikasi pola perubahan yang konsisten.

**Relevansi dengan Perubahan Modern**

Studi ini memiliki relevansi dengan perubahan lanskap modern yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Seperti dinosaurus di masa lalu, manusia modern juga berperan sebagai “insinyur ekosistem” yang dapat mengubah geologi dan hidrologi planet secara signifikan.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Ensiklopedia Saintis Cilik: Dinosaurus

Manusia dan Air dalam Senjang Pembangunan di Indonesia

Nat Geo Dinopedia Edisi Kedua