Sinyal Misterius dari Antariksa Diduga Jeritan Bintang yang Dicabik 2 Lubang Hitam

Sebuah sinyal sinar-X enigmatis yang terekam beberapa dekade lalu kini mengungkap dugaan peristiwa mengerikan di alam semesta: seekor bintang yang dicabik-cabik oleh dua lubang hitam supermasif secara beruntun. Tragedi kosmik ini diperkirakan terjadi sekitar 3 miliar tahun silam.

**Jeritan Kosmik dari Masa Lampau**

Pada saat itu, sebuah bintang yang malang terjebak dalam tarikan gravitasi dua lubang hitam raksasa. Bintang tersebut menghasilkan pancaran sinar-X samar yang baru kini berhasil dideteksi dan dianalisis oleh para astronom.

Jika skenario ini terkonfirmasi, peristiwa ini akan menjadi episode paling jauh dari serangan ganda lubang hitam terhadap satu bintang yang pernah disaksikan umat manusia.

**Pengamatan Dekade yang Mengungkap Misteri**

Tim astronom internasional melaporkan hasil observasi selama beberapa dekade tentang semburan sinar-X variabel paling redup yang diketahui. Temuan ini dimuat dalam makalah yang diterima untuk publikasi di jurnal The Innovation pada November 2024.

**Penemuan Sumber Sinar-X Misterius**

Sumber sinar-X yang diberi nama XID 925 pertama kali ditemukan pada 1999 melalui survei Deep Field South oleh Observatorium Sinar-X Chandra. Sejak penemuan tersebut, para astronom terus memantau sumber ini, mencatat bagaimana radiasi yang awalnya cerah terus meredup secara konsisten.

Kecerahannya kini hanya tersisa seperempat puluh dari puncak yang diamati pertama kali.

**Fenomena Tidal Disruption Events**

Ledakan cerah sinar-X yang diikuti periode peredupan panjang merupakan karakteristik peristiwa kekerasan kosmik yang disebut Tidal Disruption Events (TDE). TDE terjadi ketika sebuah bintang tersesat terlalu dekat dengan lubang hitam supermasif.

Sebelum bintang tersebut tertelan oleh event horizon—titik tanpa bisa kembali—gravitasi besar lubang hitam akan merobek bintang menjadi serpihan-serpihan kecil.

**Proses “Spaghettifikasi”**

Proses ini disebut “spaghettification” karena bintang seolah ditarik menjadi untaian pasta tipis. Material bintang yang tercerai-berai kemudian membentuk piringan tipis yang berputar cepat di luar lubang hitam.

Energi yang dilepaskan dalam proses ini memanaskan gas hingga memancarkan radiasi sinar-X yang dapat terlihat bahkan dari ujung alam semesta yang lain. Setelah material tersedot masuk, piringan tersebut kehilangan kecerahannya.

**Anomali Kecerahan yang Mengejutkan**

XID 925 sudah dianggap luar biasa karena merupakan salah satu TDE paling jauh dan paling redup yang pernah tercatat. Namun pada 1999, terjadi anomali tak terduga.

Antara Januari dan Maret tahun tersebut, XID 925 tiba-tiba dan cepat mencerah hingga 27 kali lipat. Setelah itu, kecerahan sinar-X langsung merosot dengan cepat, dan XID 925 kembali memudar dari pandangan.

**Teori Pelaku Kedua**

Para astronom di balik studi baru ini kini yakin bahwa pemicu lonjakan kecerahan aneh tersebut adalah “pelaku kedua”. Menurut mereka, ini bukan kasus TDE sederhana di sekitar satu lubang hitam supermasif.

Tim peneliti berpendapat bahwa bintang yang malang itu terjebak dalam cengkeraman gravitasi lubang hitam raksasa pusat dan lubang hitam pendamping yang lebih kecil namun tetap besar.

**Skenario Double Impact**

Lubang hitam yang lebih besar merobek bintang dan mengubahnya menjadi piringan akresi. Namun, lubang hitam kedua kemudian berayun mendekati piringan tersebut—atau bahkan menabraknya—dan gangguan inilah yang memicu ledakan energi dahsyat.

Para ilmuwan menjelaskan, layaknya mobil yang menabrak lokasi kecelakaan, peristiwa ini membuat situasi yang sudah kacau menjadi lebih kacau dengan memicu pelepasan sinar-X yang lebih masif.

**Kembali ke Ketenangan**

Setelah lubang hitam pendamping yang lebih kecil menjauh, sistem tersebut kembali meredup seperti semula.

**Keterbatasan dan Potensi Temuan**

Meskipun para astronom memperingatkan bahwa narasi ini belum menjelaskan secara sempurna seluruh data yang ada, mereka berpendapat ini adalah skenario paling masuk akal yang diketahui saat ini.

**Signifikansi Ilmiah**

Jika terbukti benar, ini akan menjadi peristiwa TDE lubang hitam biner paling jauh yang pernah diketahui, memberikan wawasan penting tentang hubungan kompleks antara bintang dan lubang hitam di jantung galaksi-galaksi muda.

**Implikasi untuk Astronomi**

Temuan ini membuka cakrawala baru dalam pemahaman tentang dinamika lubang hitam biner dan interaksinya dengan objek-objek di sekitarnya. Penelitian lanjutan diharapkan dapat mengonfirmasi atau menyangkal teori ini melalui observasi dan simulasi yang lebih detail.

**Teknologi Deteksi Masa Depan**

Keberhasilan menganalisis sinyal yang terekam puluhan tahun lalu menunjukkan pentingnya arsip data astronomi jangka panjang. Teknologi deteksi yang semakin canggih diharapkan dapat mengungkap lebih banyak peristiwa serupa di masa mendatang.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Jatuh ke Lubang Hitam