Siklon Tropis Bakung dan Bibit 93S Menguat, Potensi Cuaca Ekstrem Meluas di Sumatera hingga NTT

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendesak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan setelah status Bibit Siklon 91S resmi ditingkatkan menjadi Siklon Tropis Bakung pada Jumat (13/12/2024) pukul 19.00 WIB. Peningkatan status ini, bersamaan dengan kehadiran Bibit Siklon 93S, memicu ancaman cuaca ekstrem, termasuk hujan deras dan gelombang sangat tinggi mencapai 4 meter di beberapa perairan Indonesia.

**Karakteristik dan Pergerakan Siklon Bakung**

Siklon Tropis Bakung yang berada di Samudra Hindia barat daya Lampung kini memiliki kecepatan angin maksimum 35 knot (65 km/jam) dan bergerak menjauh dari wilayah Indonesia ke arah barat daya.

Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani menjelaskan bahwa meskipun pergerakannya menjauh, Siklon Bakung masih memberikan dampak tidak langsung yang perlu diwaspadai.

“Berdasarkan hasil pemantauan ini, dalam beberapa hari terakhir BMKG telah menyampaikan peringatan dini secara bertahap dan berkelanjutan kepada masyarakat serta sektor terkait,” kata Faisal dalam keterangan resmi, Jumat (13/12/2024).

**Prediksi Intensifikasi Siklon**

BMKG memproyeksikan intensitas Siklon Tropis Bakung akan menguat menjadi sistem siklon kategori dua dalam 24 jam ke depan (14 Desember 2024), dengan kecepatan angin mencapai 55 knot (100 km/jam).

**Dampak Tidak Langsung yang Mengancam**

Dampak tidak langsung yang perlu diwaspadai meliputi:

**Hujan Sedang hingga Lebat:** Berpotensi terjadi di sebagian Bengkulu, Lampung, dan Banten.

**Angin Kencang:** Berpotensi terjadi di Bengkulu.

**Gelombang Tinggi (1,25-2,5 m):** Berpotensi terjadi di Samudra Hindia Barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Samudra Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, dan Selat Sunda bagian selatan.

**Bibit Siklon 93S Tetap Mengancam**

Selain Siklon Bakung, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyoroti Bibit Siklon Tropis 93S yang terpantau di Samudra Hindia sebelah selatan Bali-Nusa Tenggara. Meski peluangnya menjadi siklon tropis dalam 72 jam ke depan masih rendah, 93S tetap memicu potensi cuaca ekstrem.

“Secara tidak langsung, 93S juga memicu potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Yaitu, hujan dengan intensitas sedang-lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta angin kencang dan gelombang tinggi berpotensi di pesisir selatan Jawa Timur, Bali hingga Nusa Tenggara,” ujar Guswanto.

**Gelombang Ekstrem hingga 4 Meter**

Secara khusus, Bibit Siklon 91S (yang telah menjadi Bakung) dan 93S memicu peningkatan kecepatan angin yang signifikan. Pola angin di Indonesia bagian selatan bergerak dari selatan hingga barat dengan kecepatan 6-30 knot, dengan kecepatan tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Lampung.

Kondisi ini menyebabkan potensi gelombang sangat tinggi di kisaran 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di:
– Samudra Hindia barat Lampung
– Samudra Hindia barat Bengkulu
– Laut Natuna Utara

**Imbauan Kesiapsiagaan dan Mitigasi**

Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani merekomendasikan masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi hujan, angin kencang, dan gangguan aktivitas harian. Andri menekankan masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas kelautan harus mewaspadai gelombang tinggi.

“Beberapa upaya yang bisa dilakukan masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungan, drainase, dan menyiapkan bahan makanan dan benda-benda berharga apabila terjadi cuaca ekstrem yang cukup mempengaruhi aktivitas harian atau bahkan bencana hidrometeorologi,” jelas Andri.

**Peringatan Keselamatan Pelayaran**

BMKG juga mengingatkan risiko keselamatan pelayaran bagi berbagai moda transportasi:
– Perahu Nelayan (jika tinggi gelombang di atas 1,25 m)
– Kapal Tongkang (di atas 1,5 m)
– Kapal Ferry (di atas 2,5 m)

**Komitmen Pemantauan Real-time**

Menutup pernyataannya, Faisal mengajak seluruh pihak menerapkan prinsip mitigasi bencana dengan menerapkan early warning untuk melahirkan early action, menuju zero victim.

“Kami akan terus memonitor secara real-time perkembangan Siklon Tropis Bakung dan bibit 93S melalui Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) Jakarta dan akan melaporkan secepatnya jika ada perubahan yang signifikan,” tutupnya.

**Rekomendasi untuk Masyarakat**

BMKG menyarankan masyarakat untuk:
– Memantau informasi resmi BMKG secara berkala
– Menghindari aktivitas di wilayah pesisir selama periode cuaca ekstrem
– Menyiapkan kebutuhan darurat dan rencana evakuasi
– Menjaga drainase dan kebersihan lingkungan
– Mengamankan barang-barang berharga

**Dampak pada Aktivitas Ekonomi**

Kondisi cuaca ekstrem ini berpotensi mengganggu berbagai aktivitas ekonomi, terutama:
– Transportasi laut dan udara
– Aktivitas penangkapan ikan
– Operasional pelabuhan
– Kegiatan pertanian dan perkebunan di daerah terdampak

**Koordinasi Lintas Sektor**

BMKG terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, termasuk BNPB, TNI/Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan kesiapsiagaan menghadapi dampak cuaca ekstrem.

Masyarakat disarankan memantau informasi resmi BMKG melalui kanal komunikasi yang tersedia untuk menghindari kesalahan informasi dan memastikan keselamatan.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Nat Geo: Cuacapedia