Tim peneliti China mengumumkan penemuan spesies kadal baru dengan karakteristik unik berupa lidah berwarna keemasan. Spesies yang diberi nama Diploderma bifluviale ini menjadi anggota ke-47 genus Diploderma yang didokumentasikan di China.
Penemuan dilakukan di Lembah Hulu Sungai Dadu, kawasan pegunungan Hengduan di barat Sichuan—wilayah yang terkenal dengan ngarai terjal dan puncak-puncak tinggi yang menantang. Lokasi ini dipilih karena kondisi geografisnya yang unik dan belum banyak dieksplorasi.
**Proses Penelitian Intensif Selama 6 Tahun**
Penelitian ini bukan hasil kerja singkat. Sejak 2018, tim ilmuwan telah melakukan survei intensif di kawasan lembah tersebut. Di tengah medan yang sulit dan kondisi kering panas lembah, mereka menemukan kadal berukuran kecil dengan karakteristik unik yang belum pernah dijumpai pada spesies sejenis.
Untuk memastikan status taksonomi kadal ini, para ilmuwan menggunakan kombinasi teknik biologi molekuler dan analisis morfologi. Hasil penelitian membuktikan bahwa karakteristik fisik dan data genetiknya tidak sesuai dengan spesies Diploderma lain yang sudah dikenal sebelumnya.
Penamaan Diploderma bifluviale merujuk pada lokasi penemuan—pertemuan dua sungai, Chuosijia dan Jiaomuzu—yang menjadi simbol kelahiran spesies baru di antara dua alur sungai.
**Karakteristik Fisik dan Habitat Khusus**
Secara fisik, kadal ini memiliki panjang tubuh sekitar 6-7 sentimeter dengan lidah berwarna kekuningan menyerupai emas atau gandum, menjadi ciri pembeda utama dari kerabat dekatnya. Pola warna tubuhnya juga khas, membuatnya mencolok di antara bebatuan dan semak tempat habitatnya.
Yang menarik, habitat D. bifluviale berbeda dengan sebagian besar kadal pegunungan lainnya. Spesies ini lebih memilih lembah hangat dan kering pada ketinggian 2.100-2.500 meter di atas permukaan laut, dengan vegetasi semak kecil berdaun jarang dan hamparan batu berserakan.
Adaptasi ini menunjukkan kemampuan luar biasa spesies tersebut untuk bertahan dalam kondisi ekstrem yang tidak disukai kebanyakan reptil serupa.
**Signifikansi Ilmiah Penemuan**
Penemuan ini melampaui sekadar penambahan nama dalam daftar spesies. Temuan ini menjadi pengingat tentang kekayaan hayati yang belum sepenuhnya terungkap di kawasan Pegunungan Hengduan.
Dalam publikasi ilmiah di jurnal terbuka ZooKeys, para peneliti menekankan bahwa temuan ini menyoroti banyaknya kehidupan yang masih tersembunyi di sudut-sudut terpencil China barat daya.
“Penemuan ini menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di Lembah Hulu Sungai Dadu masih sangat kurang dipelajari,” tulis tim peneliti dalam laporan mereka.
**Implikasi Konservasi dan Penelitian Lanjutan**
D. bifluviale menjadi bukti nyata bagaimana sains terus membuka tabir kehidupan, bahkan di tempat-tempat yang sebelumnya luput dari perhatian peneliti. Kadal berlidah emas ini kini memperkaya daftar fauna Asia Timur sekaligus menjadi simbol bahwa alam masih menyimpan banyak rahasia yang menunggu untuk diungkap.
Penemuan spesies baru di kawasan terpencil seperti ini juga mengingatkan pentingnya upaya konservasi habitat alami yang masih belum terjamah. Kawasan Pegunungan Hengduan yang dikenal sebagai salah satu hotspot biodiversitas dunia terus memberikan kontribusi signifikan bagi pemahaman ilmiah tentang evolusi dan ekologi reptil Asia.
Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat mengungkap lebih banyak spesies endemik di kawasan ini, mengingat kondisi geografis yang beragam dan isolasi habitat yang memungkinkan terjadinya spesiasi atau pembentukan spesies baru.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: