Pertalite Diduga Tercampur Air di SPBU Lamongan, Tuban, dan Bojonegoro, Pertamina Lakukan Investigasi

LAMONGAN – Viral video di media sosial yang mengklaim bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di beberapa SPBU Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, diduga bercampur air. Keluhan ini bermula dari laporan sejumlah konsumen yang mengalami gangguan mesin kendaraan setelah mengisi Pertalite di SPBU wilayah tersebut.

Dalam unggahan yang beredar di akun Instagram @Info_L******* pada Senin (27/10/2025), pengunggah menyampaikan laporan dari warga setempat yang mengeluhkan masalah pada mesin sepeda motor pasca mengisi bahan bakar di SPBU Tuban. Video tersebut dilengkapi dengan beberapa foto, rekaman video, dan tangkapan layar dari berbagai pengaduan warga terkait dugaan kontaminasi BBM.

“Sejak semalam banyak pesan langsung dari warga di Kabupaten Lamongan yang mengeluhkan sepeda motor mereka tiba-tiba bermasalah setelah mengisi Pertalite di beberapa SPBU wilayah setempat,” demikian narasi dalam unggahan tersebut.

Salah satu laporan menyebutkan bahwa bengkel di daerah itu menerima keluhan serupa dari beberapa konsumen.

**Pertamina Konfirmasi Adanya Laporan Serupa**

Menanggapi peredaran video tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menegaskan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Pertamina sebelumnya juga telah menerima pengaduan serupa dari kabupaten lain di Jawa Timur, yaitu Tuban dan Bojonegoro.

“Pada Sabtu (25/10), Pertamina Patra Niaga mendapat aduan dari konsumen perihal produk Pertalite yang terindikasi menimbulkan gangguan pada mesin kendaraan bermotor,” jelas Ahad kepada wartawan pada Senin (27/10/2025).

Ahad meyakinkan bahwa seluruh tahapan distribusi BBM telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Proses ini mencakup pemeriksaan mutu produk melalui pengujian laboratorium sebelum didistribusikan kepada konsumen.

“Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai dan mutu produk BBM yang diterima masyarakat sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tegas Ahad.

“Setiap tahapan distribusi dilakukan berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga,” tambahnya.

**Sumber Distribusi dari Terminal Tuban**

Ahad menjelaskan bahwa BBM Pertalite di wilayah Tuban, Bojonegoro, serta sebagian Lamongan dan Surabaya disuplai dari Fuel Terminal Tuban. Kondisi ini mendorong Pertamina untuk melakukan investigasi menyeluruh terhadap fasilitas distribusi tersebut.

“Sebagai langkah tindak lanjut, Pertamina Patra Niaga akan melakukan pemeriksaan laboratorium tambahan terhadap produk Pertalite yang berasal dari Fuel Terminal Tuban guna memastikan kualitas dan kesesuaian spesifikasi produk,” papar Ahad.

Selain itu, tim investigasi saat ini juga sedang menelusuri SPBU lain yang diduga terdampak masalah serupa. Meskipun demikian, Pertamina memastikan bahwa pasokan BBM ke seluruh SPBU tetap berjalan normal sehingga kebutuhan energi masyarakat tidak terganggu.

**Penyelidikan Masih Berlangsung**

Hingga saat ini, Pertamina masih dalam proses menyelidiki penyebab komplain yang dialami sejumlah konsumen. Perusahaan BUMN ini berkomitmen untuk menuntaskan investigasi secara menyeluruh dan transparan.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM secara bijak,” kata Ahad.

**Layanan Pengaduan untuk Masyarakat**

Sebagai bentuk komitmen terhadap keterbukaan layanan publik, Pertamina telah menyediakan tiga titik posko untuk menampung keluhan dan pelaporan masyarakat:

**Kabupaten Tuban:**
SPBU 5462305 Gang Buntu Nomor 10, Wire, Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban

**Kabupaten Bojonegoro:**
– SPBU 5462101 Jalan MT Haryono, Jetak, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro
– SPBU 5462106 Jalan Sawunggaling, Kadipaten, Ngrowo, Kecamatan Bojonegoro, Kabupaten Bojonegoro

Masyarakat juga dapat menghubungi Pertamina Contact Center 135 untuk mendapatkan penanganan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

**Dampak pada Konsumen**

Dugaan kontaminasi BBM ini menimbulkan keresahan di kalangan pengguna kendaraan bermotor, terutama pemilik sepeda motor yang menjadi mayoritas konsumen Pertalite. Keluhan yang muncul umumnya berupa mesin yang mendadak bermasalah, seperti tersendat-sendat atau sulit dinyalakan setelah pengisian bahan bakar.

Beberapa bengkel di wilayah terdampak melaporkan peningkatan jumlah konsumen yang datang dengan keluhan serupa dalam waktu yang berdekatan, yang memperkuat indikasi adanya masalah sistematis pada kualitas BBM.

**Komitmen Kualitas Pertamina**

Pertamina menegaskan bahwa mereka menerapkan sistem kontrol kualitas yang ketat pada setiap tahapan distribusi. Namun, insiden ini menunjukkan perlunya evaluasi lebih mendalam terhadap prosedur pengawasan kualitas, khususnya pada fasilitas penyimpanan dan distribusi regional.

Perusahaan juga menjanjikan transparansi dalam proses investigasi dan akan segera mengumumkan hasil temuan serta langkah perbaikan yang akan diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Manajemen Strategis di Era Kecerdasan Buatan

Manusia dan Air dalam Senjang Pembangunan di Indonesia