Permata Merah Romawi Kuno Ditemukan di Inggris, Bergambar Cupid Memetik Anggur

NORTHUMBERLAND – Penggalian arkeologi di benteng Romawi Bremenium, wilayah utara Tembok Hadrian, menghasilkan temuan spektakuler berupa intaglio berwarna merah darah yang menampilkan adegan mitologi Mediterania langka. Permata berukir ini menggambarkan dua sosok Cupid bersayap sedang memanen anggur, motif yang jarang ditemukan di Eropa utara.

Artefak yang diperkirakan berasal dari abad kedua hingga ketiga Masehi ini memberikan insight baru tentang koneksi perdagangan dan demografis Kekaisaran Romawi di perbatasan utara.

**Konteks Strategis Bremenium**

Richard Carlton, direktur penggalian dari Newcastle University, memimpin musim kelima ekskavasi di Bremenium, benteng yang berlokasi 39 kilometer di utara Tembok Hadrian. Benteng ini dibangun pada akhir abad pertama Masehi sebagai instalasi militer strategis untuk operasi di Skotlandia dan sistem peringatan dini terhadap serangan dari utara.

“Desainnya unik di Inggris dan Eropa utara,” ungkap Carlton mengenai intaglio tersebut. Setelah penyelesaian Tembok Hadrian pada 128 Masehi, Bremenium berevolusi menjadi pos komunikasi vital dalam jaringan pertahanan Imperial.

Struktur benteng mengalami pembangunan dan renovasi berulang kali antara akhir abad pertama hingga abad ketiga, mencerminkan kepentingan strategis yang berkelanjutan.

**Temuan Arkeologi Musim 2025**

Bob Jackson dari Redesdale Archaeology Group, yang mengawasi beragam penggalian di situs ini, menilai temuan tahun ini luar biasa dalam aspek kuantitas dan kualitas. Ekspedisi arkeologi berhasil mengidentifikasi berbagai artefak yang memberikan gambaran komprehensif tentang kehidupan di perbatasan kekaisaran.

Koleksi temuan meliputi keramik Romawi dari seluruh teritorial kekaisaran, termasuk amphora yang diproduksi di Spanyol utara untuk mengangkut minyak zaitun ke Bremenium. Artefak lain mencakup proyektil timah militer, lampu minyak votif, segel timah untuk dokumentasi resmi, dan berbagai bros.

Tim juga menemukan dua intaglio, dengan yang berukuran lebih besar menampilkan motif harvesting anggur yang melibatkan figur Cupid dan makhluk menyerupai kambing.

**Signifikansi Iconografi Mediterania**

Intaglio yang menggambarkan adegan panen anggur memiliki karakteristik iconografis yang sangat jarang untuk wilayah Britannia Romawi. Carlton menjelaskan bahwa motif serupa ditemukan di Italia utara dan Kroasia, mengindikasikan koneksi geografis yang spesifik.

“Intaglio yang tidak biasa ini langka untuk Eropa utara,” kata Carlton, “tetapi memiliki kemiripan dengan yang ditemukan di Italia utara dan Kroasia.” Kemiripan stylistic ini mengarah pada hipotesis bahwa pemilik permata kemungkinan berasal dari wilayah Mediterania.

Keberadaan imageri yang khas regional Mediterania di perbatasan utara kekaisaran menunjukkan mobilitas demografis dan cultural exchange yang intensive dalam sistem administratif Romawi.

**Interpretasi Fungsi dan Status**

Intaglio berwarna merah darah ini diperkirakan awalnya dipasang pada cincin signet dan digunakan sebagai stempel untuk korespondensi pribadi. Fungsi ini mengindikasikan bahwa pemilik memiliki status administratif atau sosial yang memerlukan otentikasi dokumen personal.

“Kemungkinan besar permata itu mencerminkan asal usul pemakainya, yang mungkin berasal dari Mediterania,” analisis Carlton. Kehadiran official atau personnel dengan latar belakang Mediterania di Bremenium mengonfirmasi karakter kosmopolitan garnisun dan administrasi perbatasan.

**Konteks Perdagangan dan Infrastruktur**

Temuan amphora Spanyol yang digunakan untuk transport minyak zaitun mendemonstrasikan extensive trade networks yang menghubungkan Bremenium dengan berbagai provinsi kekaisaran. Supply chain ini memungkinkan distribusi komoditas luxury dan essential goods ke instalasi militer yang remote.

Peneliti sebelumnya juga mengidentifikasi lime kiln yang langka di Bremenium, fasilitas produksi yang mungkin digunakan untuk manufacturing bahan konstruksi defensive. Infrastruktur ini menunjukkan capacity lokal untuk maintenance dan improvement struktur pertahanan.

**Archaeological Methodology dan Future Research**

Sejak 2021, penggalian berfokus pada struktur di luar benteng utama, mengungkap evidence of multiple phases konstruksi dan rekonstruksi. Pendekatan systematic ini memberikan understanding yang comprehensive tentang evolusi situs selama periode occupation Romawi.

“Rentang tembikar dan pengerjaan logam, terutama amphora dan bros utuh, menawarkan wawasan baru tentang perdagangan, pengerjaan, dan kehidupan sehari-hari di Bremenium,” ungkap Jackson.

Tim peneliti berencana melanjutkan ekskavasi tahun depan untuk mengeksplorasi areas yang belum terexplore dan memperoleh data additional tentang demographic composition dan economic activities di benteng.

**Implikasi untuk Pemahaman Perbatasan Romawi**

Kombinasi artefak luxury seperti intaglio dengan utilitarian objects seperti military projectiles menggambarkan complexity kehidupan di perbatasan kekaisaran. Keberadaan objects yang mencerminkan cultural identity Mediterania di northern frontier menunjukkan bahwa frontier communities tidak isolated dari mainstream Imperial culture.

Temuan ini berkontribusi pada understanding tentang bagaimana Roman identity dan cultural practices ditransmisikan dan maintained di territorial margins kekaisaran.

**Significance untuk Roman Britain Studies**

Bremenium emerge sebagai site yang exceptionally rich dalam archaeological evidence untuk global trade connections dan cultural diversity dalam konteks military settlements. Discovery ini menegaskan peran benteng sebagai nexus untuk economic dan cultural exchange antara core Imperial territories dan frontier regions.

Analysis mendalam terhadap assemblage artefaktual ini akan memberikan insights baru tentang logistics, demographics, dan cultural practices dalam konteks frontier military communities, enhancing understanding of Roman Imperial administration di the periphery.

**Preservation dan Public Engagement**

Temuan-temuan ini akan undergo detailed conservation treatment sebelum dipamerkan untuk public access. Documentation comprehensive terhadap contextual information akan memfasilitasi research future dan educational outreach tentang Roman presence di northern England.

Collaboration antara Newcastle University dan Redesdale Archaeology Group mendemonstrasikan effective partnership dalam advancing archaeological knowledge dan public understanding tentang local history dalam konteks global Imperial networks.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Nat Geo Romawi Kuno

Si Pamutung: Sebuah Pemukiman Kuno di Pedalaman Sumatera Utara