Besok, NASA Luncurkan Satelit Ganda ke Mars, Ini Misinya

CALIFORNIA – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bersiap meluncurkan misi dual-satellite pertama menuju planet lain melalui program Escape and Plasma Acceleration and Dynamics Explorers (ESCAPADE). Dua wahana identik akan melakukan eksplorasi komprehensif terhadap atmosfer atas, ionosfer, dan medan magnetik Mars dalam misi yang dijadwalkan berangkat paling awal 9 November 2025 dari Cape Canaveral, Florida.

University of California Berkeley yang mengawasi proyek ini menamakan satelit kembar tersebut Blue dan Gold sesuai warna institusi mereka. Misi ini bertujuan menciptakan peta tridimensional sistem magnetosfer Mars untuk mendukung keselamatan astronaut dalam eksplorasi berawak masa depan.

**Rute Pionir Menuju Planet Merah**

ESCAPADE akan menjadi misi pertama yang mencapai Mars menggunakan trajectory inovatif yang berbeda dari metode konvensional. Misi-misi sebelumnya mengandalkan Hohmann Transfer orbit yang membutuhkan 7-11 bulan perjalanan namun memiliki launch window yang sangat terbatas.

Alih-alih menggunakan rute tradisional, ESCAPADE akan melakukan perjalanan ke titik Lagrange—lokasi equilibrium gravitasi antara Bumi dan Matahari. Dari posisi tersebut, wahana akan menempuh orbit berbentuk kacang (balloon-shaped) yang membawa mereka kembali mendekati Bumi selama periode 12 bulan.

Spacecraft dijadwalkan memanfaatkan gravitional slingshot dari Bumi pada awal November 2026 untuk mendapatkan momentum tambahan menuju Mars. Proyeksi kedatangan di Planet Merah diperkirakan pada awal 2027.

**Mapping Medan Magnetik untuk Keselamatan Astronaut**

Pemahaman komprehensif tentang magnetic field Mars menjadi fundamental untuk misi human exploration masa depan. Sekitar empat miliar tahun lalu, Mars kehilangan atmospheric protection dan sejak itu terus-menerus terpapar radiasi partikel berenergi tinggi dari aktivitas solar.

Ilustrasi bahaya ini terlihat dari data rover Curiosity NASA tahun lalu yang mencatat solar storm menghasilkan radiasi setara 100 hari background radiation normal galaksi Bima Sakti hanya dalam satu hari. Intensitas radiasi semacam ini berpotensi fatal bagi astronaut tanpa perlindungan adequate.

Robert Lillis, peneliti utama misi, menekankan urgency pengukuran space weather. “Satelit akan membuat pengukuran cuaca ruang angkasa yang diperlukan untuk memahami sistem dengan cukup baik guna meramalkan badai Matahari yang radiasinya dapat membahayakan astronot di permukaan Mars atau di orbit,” ungkapnya.

**Investigasi Medan Magnetik Residual**

Meskipun Mars tidak lagi memiliki global magnetic field seperti Bumi, discovery dari misi-misi sebelumnya menunjukkan keberadaan localized magnetic fields yang dihasilkan oleh crustal magnetization yang intens. Field-field residual ini masih mampu membelokkan solar wind hingga jarak 932 mil dari permukaan planet.

Fenomena ini berpotensi mengganggu sistem komunikasi yang crucial untuk operations astronaut. “Memahami bagaimana ionosfer bervariasi akan menjadi bagian yang sangat penting untuk memahami cara mengoreksi distorsi dalam sinyal radio yang kita perlukan untuk berkomunikasi satu sama lain dan untuk bernavigasi di Mars,” jelas Lillis.

**Perspektif Stereo untuk Analisis Atmosferik**

Meskipun Blue dan Gold akan melakukan journey bersama menuju Mars, keduanya akan establish orbit terpisah setelah arrival. Diferensiasi posisi orbital ini dirancang untuk memberikan stereoscopic view tentang responsivitas atmosfer Mars terhadap solar wind outbursts yang bergerak dengan kecepatan jutaan mil per jam.

“Untuk memahami bagaimana angin Matahari mendorong berbagai jenis pelepasan atmosfer adalah bagian kunci dari teka-teki evolusi iklim Mars,” elaborasi Lillis. “ESCAPADE memberi kita apa yang mungkin Anda sebut perspektif stereo—dua titik pandang berbeda secara simultan.”

**Technology Demonstration dan Scientific Innovation**

Misi ESCAPADE tidak hanya berfungsi sebagai scientific expedition tetapi juga demonstration teknologi untuk future interplanetary missions. Utilization trajectory baru ini dapat membuka opportunities untuk more frequent launch windows dan cost-effective transportation ke Mars.

Dual-satellite approach memungkinkan simultaneous measurements dari multiple locations, providing unprecedented insight tentang dynamic interaction antara Martian atmosphere dan solar radiation environment.

**Implicasi untuk Human Mars Exploration**

Data yang dikumpulkan ESCAPADE akan crucial untuk designing protective systems bagi future human missions. Understanding radiation environment dan magnetic field variations akan inform development spacesuit technology, habitat shielding, dan safe operational procedures pada Martian surface.

Predictive capabilities untuk solar storms khususnya vital mengingat communication delays antara Earth dan Mars yang dapat mencapai 24 menit, making real-time ground support impossible selama emergency situations.

**Collaborative Research Framework**

University of California Berkeley memimpin scientific aspects dari misi ini dalam collaboration dengan NASA’s Goddard Space Flight Center dan various international research institutions. Interdisciplinary approach menggabungkan expertise dalam planetary science, space physics, dan engineering systems.

Research findings akan contribute kepada broader understanding tentang planetary atmospheric evolution dan habitability conditions, dengan implications tidak hanya untuk Mars tetapi juga exoplanet studies.

**Mission Timeline dan Operational Phases**

Setelah launch pada November 2025, ESCAPADE akan undergo extensive testing periods selama cruise phase menuju Lagrange point. Critical systems checks dan instrument calibrations akan dilakukan untuk memastikan optimal performance saat arrival di Mars.

Operational phase di Mars orbit direncanakan berlangsung minimum dua tahun, covering complete seasonal cycles untuk comprehensive atmospheric monitoring. Extended mission possibilities akan dependent pada spacecraft health dan funding availability.

**Technological Challenges dan Solutions**

Operating dual satellites dalam Mars orbit presents unique coordination challenges yang require precise timing dan communication protocols. Autonomous systems akan handle day-to-day operations mengingat communication delays dengan Earth.

Advanced propulsion systems dan navigation technologies akan tested dalam deep space environment, providing valuable experience untuk future multi-spacecraft missions ke outer solar system destinations.

**Scientific Legacy dan Future Implications**

ESCAPADE represents strategic step dalam human expansion ke Mars dengan providing essential safety information untuk astronaut operations. Mission success akan establish foundation untuk more ambitious exploration programs including permanent human settlements.

Long-term scientific contributions akan enhance understanding planetary magnetic field evolution, atmospheric loss mechanisms, dan space weather effects yang relevant untuk Solar System exploration dan astrobiology research.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Floating in Space