Fakta Rafflesia hasseltii: Memukau dengan Merah Marun, Diameternya Capai 70 Cm

BENGKULU – Penemuan mekarnya bunga Rafflesia hasseltii di Sijunjung, Sumatera Barat, belakangan ini menarik perhatian masyarakat dan kalangan ilmiah. R. hasseltii merupakan satu dari spesies bunga terbesar di dunia yang memiliki nilai biologis dan konservasi yang sangat penting.

Profesor Agus Susatya, ahli Rafflesia sekaligus Guru Besar Universitas Bengkulu, mengungkapkan bahwa spesies ini menyimpan fakta-fakta unik yang membuatnya sangat rentan namun berharga.

Berikut lima fakta menarik tentang Rafflesia hasseltii berdasarkan penuturan Prof. Agus Susatya kepada wartawan, Kamis (20/11/2024).

**1. Berada dalam Status Kritis Kepunahan**

Walaupun R. hasseltii sudah diidentifikasi sejak tahun 1879 dan memiliki penyebaran luas dari Sumatera hingga Kalimantan Barat, populasinya di alam bebas sangat terbatas dan terpencar-pencar.

Prof. Agus mengkategorikan statusnya dalam golongan paling kritis.

“Kami menggolongkan lebih ke arah critical endangered, ya. Dia kalau enggak ada proteksi, dia akan punah,” ujar Prof. Agus.

Status kritis ini dipicu oleh dua faktor utama: populasi yang minim dan tingkat kematian kuncup yang tinggi.

**2. Jumlah Individu Sangat Terbatas**

Data populasi R. hasseltii yang ada di lapangan memperlihatkan kondisi yang memprihatinkan. Jumlah bunga individual yang hidup di satu kawasan sangat terbatas dan sulit berkembang.

“Memang populasinya kecil. Bunganya dalam satu lokasi itu, saya punya data itu, kurang dari 10 kuncup, ya,” katanya.

Banyak kuncup yang mati sebelum sempat mekar dengan sempurna, sehingga hanya sebagian kecil yang berhasil bertahan dan melanjutkan siklus reproduksinya. Kelangkaan ini diperburuk oleh informasi mekarnya yang “sangat jarang” diperoleh.

**3. Tumbuhan Parasit Total Tanpa Organ Dasar**

Seperti spesies sejenisnya, R. hasseltii adalah tumbuhan yang istimewa karena secara teknis tidak memiliki organ tumbuhan pada umumnya. Prof. Agus menjelaskan bahwa Rafflesia adalah parasit total (holoparasite).

“Rafflesia ini parasit sempurna. Jadi dia tidak punya daun, tidak punya batang, akar sesungguhnya dia tidak punya, dia hidup di inangnya,” jelas Prof. Agus.

Bagian yang dapat dilihat manusia hanyalah organ reproduksi berupa bunga atau kuncup saja.

**4. Dinobatkan Sebagai Spesies Terindah**

Di antara sekitar 30 jenis Rafflesia yang ada, R. hasseltii dinilai Agus paling menawan dari aspek visual.

“Ini yang termasuk yang paling cantik, ya, polanya, kemudian warnanya,” ungkap Prof. Agus.

Bunga ini memiliki warna yang condong ke arah merah marun dengan corak yang khas. Selain itu, ukurannya juga sangat besar. Prof. Agus pernah mengukur spesies ini di Bengkulu dengan diameter mencapai 60-70 sentimeter.

**5. Hidup Bergantung pada Tanaman Anggur Hutan**

Karena statusnya sebagai parasit total, R. hasseltii sangat bergantung pada inangnya untuk kelangsungan hidup. Tumbuhan inang tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang menarik.

Tumbuhan inangnya adalah Tetrastigma.

“Ini adalah satu famili atau keluarga dengan anggur,” kata Prof. Agus.

**Strategi Perlindungan**

Perlindungan Rafflesia hasseltii harus dilakukan secara in situ (di habitat aslinya), dengan meminimalkan gangguan manusia dan mencegah alih fungsi habitat.

Prof. Agus menegaskan bahwa edukasi kepada masyarakat sekitar merupakan kunci untuk melindungi bunga langka ini dari ancaman kepunahan.

**Tantangan Konservasi**

Upaya konservasi R. hasseltii menghadapi berbagai tantangan kompleks. Siklus hidup yang panjang, dari infeksi hingga mekar membutuhkan waktu bertahun-tahun, membuat pemantauan populasi menjadi sangat sulit.

Selain itu, ketergantungan pada tumbuhan inang membuat perlindungan harus dilakukan secara menyeluruh terhadap ekosistem hutan tempat hidupnya.

**Ancaman Habitat**

Deforestasi dan pembukaan lahan menjadi ancaman utama bagi kelangsungan hidup R. hasseltii. Fragmentasi habitat membuat populasi yang sudah kecil menjadi semakin terisolasi.

Tekanan dari aktivitas manusia seperti illegal logging dan konversi hutan untuk keperluan pembangunan terus mengancam eksistensi spesies langka ini.

**Nilai Ilmiah dan Ekologis**

R. hasseltii memiliki nilai ilmiah yang tinggi dalam memahami evolusi tumbuhan parasitik. Keunikan biologisnya memberikan wawasan penting tentang adaptasi ekstrem dalam dunia tumbuhan.

Dari sisi ekologis, keberadaannya menunjukkan kesehatan ekosistem hutan tropis yang menjadi habitatnya. Hilangnya spesies ini akan menjadi indikator kerusakan ekosistem yang lebih luas.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Seri Pengantar Tidur: Dongeng Bunga

Aku Senang Ada: Pohon dan Tumbuhan