WASHINGTON – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) akhirnya menerbitkan serangkaian citra Komet 3I/ATLAS. Publikasi foto ini menjadi klarifikasi resmi NASA bahwa objek antarbintang tersebut 100 persen merupakan benda alam, bukan wahana antariksa alien.
Komet 3I/ATLAS menjadi perhatian dunia sejak ditemukan pada Juli lalu, sebagian besar karena spekulasi tak berdasar yang menyebutnya sebagai pesawat alien. Walaupun mayoritas astronom yakin objek ini adalah komet alami yang berasal dari sistem bintang tak dikenal, keterlambatan NASA merilis gambarnya justru memicu teori konspirasi.
**Klarifikasi Tegas dari NASA**
Saat NASA menggelar siaran pada Rabu (19/11/2024) untuk mempresentasikan citra yang ditunggu-tunggu, agensi tersebut langsung merespons rumor yang berkembang.
Amit Kshatriya, Associate Administrator NASA, segera membuka konferensi dengan menyanggah isu tersebut.
“Objek ini adalah komet,” kata Kshatriya dikutip Live Science. “Komet ini terlihat dan berperilaku seperti komet dan semua bukti mengarah pada komet. Namun yang satu ini datang dari luar tata surya. Itu yang membuatnya menarik dan secara ilmiah sangat penting.”
**Jendela Menuju Era Primordial**
NASA menekankan bahwa asal-usul alami komet ini tidak mengurangi nilai penting 3I/ATLAS. Komet ini adalah komet antarbintang ketiga yang pernah tercatat, berpotensi menjadi komet tertua yang pernah diamati, dan yang paling masif dari jenisnya.
Objek ini diperkirakan berasal dari suatu tempat di luar tata surya kita dan bisa jadi berusia miliaran tahun—kemungkinan lebih dari 3 miliar tahun lebih tua dari Matahari kita.
Tom Statler, kepala peneliti untuk benda kecil tata surya di Divisi Sains Planet NASA, mengatakan bahwa komet ini bergerak tiga kali lebih cepat daripada rata-rata kecepatan bintang di lingkungan kosmik kita mengorbit pusat Bima Sakti. Ini menunjukkan bahwa komet tersebut telah berada di ruang antarbintang untuk waktu yang sangat lama.
“Kami tidak bisa mengatakan ini dengan pasti, tetapi kemungkinannya adalah ia berasal dari tata surya yang lebih tua dari tata surya kita sendiri,” kata Statler saat siaran.
“Itu terus terang membuat saya merinding, karena itu berarti 3I/ATLAS bukan hanya jendela ke tata surya lain; ini adalah jendela ke masa lalu yang dalam, dan sangat jauh di masa lalu sehingga mendahului bahkan pembentukan Bumi dan Matahari kita.”
**Dokumentasi dari Berbagai Wahana**
Citra-citra baru Komet 3I/ATLAS diambil menggunakan berbagai instrumen berbeda. Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) NASA mengambil bidikan terdekat saat komet ini melintas cepat melewati Mars pada awal Oktober.
MRO telah mengorbit Mars sejak 2006, menggunakan instrumen High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) untuk mencari tanda-tanda air di Planet Merah.
Mars Atmosphere and Volatile Evolution (MAVEN) menangkap citra ultraviolet komet 3I/ATLAS yang akan membantu peneliti memahami komposisi komet.
Instrumen pemantau matahari seperti Solar Terrestrial Relations Observatory (STEREO) NASA, serta wahana antariksa Psyche dan Lucy juga menangkap pandangan tambahan komet 3I/ATLAS.
Menurut NASA, pengamatan ini akan memberikan detail tentang ekor komet.
**Penemuan Ilmiah Masih Berlangsung**
Meskipun citra baru ini baru diproses dan sedang dipelajari, penemuan ilmiah lebih lanjut dari data tersebut masih terbatas.
**Signifikansi Komet Antarbintang**
Kehadiran komet antarbintang seperti 3I/ATLAS memberikan wawasan unik tentang pembentukan sistem planet di luar tata surya kita. Analisis komposisi kimia dan struktur fisiknya dapat mengungkap kondisi di sistem bintang lain.
**Teknologi Pengamatan Canggih**
Kemampuan untuk memotret objek yang bergerak cepat di ruang angkasa menunjukkan kemajuan teknologi observasi antariksa. Koordinasi antara berbagai wahana NASA memungkinkan pengumpulan data komprehensif dari sudut pandang yang berbeda.
**Dampak pada Astronomi**
Temuan ini memperkuat pemahaman ilmiah tentang migrasi objek antarbintang dan evolusi tata surya. Data yang dikumpulkan akan membantu memprediksi kunjungan objek serupa di masa mendatang.
**Menangkal Misinformasi**
Respons cepat NASA terhadap teori konspirasi menunjukkan pentingnya komunikasi sains yang efektif. Transparansi dalam berbagi data mampu mengatasi spekulasi yang tidak berdasar.
**Penelitian Lanjutan**
Para astronom berencana melanjutkan analisis mendalam terhadap data yang terkumpul. Studi komparatif dengan komet antarbintang lainnya akan memperkaya pemahaman tentang evolusi objek-objek langit.
**Nilai Historis Penemuan**
Sebagai komet antarbintang ketiga yang teridentifikasi, 3I/ATLAS menambah katalog berharga objek eksotis yang melintas tata surya kita. Setiap pengamatan memberikan petunjuk baru tentang alam semesta yang lebih luas.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: