Apa Warna Dinosaurus? Fosil Diplodocus Mulai Mengungkapnya

Pertanyaan tentang warna asli dinosaurus telah lama membakar rasa penasaran manusia. Keterbatasan bukti fosil seringkali memaksa para ilmuwan bergantung pada dugaan. Namun, penemuan langka kini membuka celah menuju masa lampau melalui fosil kulit Diplodocus yang masih mempertahankan jejak melanosom—organel penghasil pigmen warna.

**Penemuan Pertama pada Kelompok Sauropoda**

Ini merupakan kali pertama melanosom ditemukan pada dinosaurus dari kelompok sauropoda. Fosil tersebut berasal dari Mother’s Day Quarry di Montana, lokasi yang sebelumnya telah menghasilkan berbagai sampel kulit Diplodocus dengan variasi sisik yang menakjubkan.

**Preservasi Luar Biasa Stratum Corneum**

Dalam riset terbaru, tim ilmuwan meneliti fragmen kulit yang terawetkan secara tiga dimensi dan menemukan kumpulan melanosom yang tersebar di sepanjang jaringan kulit. Meskipun melanosom jarang ditemukan dalam fosil, lapisan kulit terluar Diplodocus—stratum corneum—terawetkan sebagai mineral aluminium silikat, sehingga struktur mikroskopis tersebut terkunci dengan sempurna.

**Beragam Bentuk Melanosom Terungkap**

Ketika diperiksa secara mendetail, para peneliti mendapati bahwa melanosom tidak memiliki bentuk yang seragam. Sebagian tampak memanjang seperti oval, sementara sebagian lain meninggalkan jejak berbentuk batang. Namun, hanya cetakan melanosom oval yang terdeteksi dengan jelas, sedangkan bentuk batang tidak tercetak secara langsung.

**Struktur Cakram yang Misterius**

Sebaliknya, tim peneliti menemukan benda pipih menyerupai cakram yang diduga merupakan melanosom, meskipun bentuknya “cukup aneh” dan tidak umum. Struktur pipih seperti cakram dalam fosil biasanya terkait dengan kemampuan memantulkan cahaya atau iridescence.

**Bukan Berarti Kulit Berkilau**

Meski demikian, para peneliti menegaskan hal ini tidak berarti Diplodocus memiliki kulit berkilau seperti burung merak. Jejak tersebut lebih mungkin menunjukkan keberagaman bentuk melanosom, bukan warna pelangi yang memantul dari sisik dinosaurus raksasa ini.

**Kompleksitas Pigmen yang Mengejutkan**

Temuan ini menunjukkan bahwa kulit Diplodocus memiliki pola sisik yang beragam dan setidaknya mengandung beberapa pigmen. Namun, seberapa banyak pigmen tersebut tersebar, seberapa pekat warnanya, atau apakah Diplodocus memiliki pola tertentu seperti bintik-bintik, para ilmuwan belum dapat memastikan.

Yang pasti, variasi bentuk melanosom yang ditemukan menunjukkan bahwa Diplodocus mampu menghasilkan keragaman morfologi pigmen yang sebelumnya tidak diduga, bahkan setara dengan yang terlihat pada burung dan mamalia modern.

**Penelitian Baru Dimulai**

Penulis utama penelitian, Tess Gallagher, mengungkapkan bahwa riset mereka baru memasuki fase awal. “Langkah selanjutnya dalam penelitian saya adalah menyelidiki anatomi seluler pada lebih banyak kulit sauropoda di luar Diplodocus,” ujarnya.

Gallagher menambahkan, “Saya dapat memastikan bahwa akan ada banyak penemuan menarik lainnya. Dua makalah terakhir saya hanyalah puncak gunung es.”

**Membuka Jendela Menuju Masa Jurassic**

Dengan kata lain, misteri warna asli Diplodocus baru mulai terkuak. Temuan unik ini memberikan peluang baru bagi ilmuwan untuk memahami bagaimana dinosaurus raksasa tersebut mungkin tampil di tengah lanskap Jurassic.

**Langkah Maju yang Signifikan**

Meskipun kita belum mengetahui apakah Diplodocus berwarna gelap, terang, bercorak, atau hanya memiliki semburat pigmen pada sisiknya, penelitian ini menjadi kemajuan yang signifikan.

**Publikasi Bersejarah**

Studi bersejarah ini dipublikasikan dalam jurnal Royal Society Open Science dan kemungkinan besar akan menjadi fondasi penting menuju rekonstruksi visual dinosaurus yang semakin mendekati realitas ilmiah.

**Harapan Masa Depan**

Jika penelitian lanjutan berhasil mengungkap lebih banyak data, mungkin suatu hari kita tidak hanya mengetahui bentuk tubuh Diplodocus, tetapi juga warna kulit yang sesungguhnya.

**Implikasi untuk Paleontologi**

Penemuan ini menandai babak baru dalam paleontologi, di mana rekonstruksi dinosaurus tidak lagi hanya bergantung pada struktur tulang, tetapi juga aspek visual seperti warna dan pola kulit. Hal ini akan mengubah cara kita memvisualisasikan dan memahami kehidupan dinosaurus di masa lampau.

**Teknologi Preservasi Fosil**

Keberhasilan menemukan melanosom dalam fosil kulit Diplodocus juga menunjukkan kemajuan dalam teknik preservasi dan analisis fosil. Kondisi khusus yang memungkinkan terawetkannya struktur mikroskopis ini menjadi kunci pembuka informasi yang selama ini tersembunyi.

**Evolusi Pigmentasi**

Temuan ini juga memberikan wawasan tentang evolusi sistem pigmentasi pada vertebrata. Keragaman bentuk melanosom pada Diplodocus yang setara dengan hewan modern menunjukkan bahwa sistem pewarnaan yang kompleks sudah berkembang sejak era Mesozoikum.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

1000 Fakta tentang Dinosaurus

Ensiklopedia Saintis Cilik: Dinosaurus

Nat Geo Dinopedia Edisi Kedua