Badan Antariksa Eropa (ESA) baru-baru ini merilis citra spektakuler dari struktur unik menyerupai kupu-kupu raksasa di permukaan Planet Merah. Para peneliti menyebut formasi yang dijuluki “kupu-kupu kosmis” ini bukan sekadar pemandangan menawan, melainkan bukti konkret dari masa lalu Mars yang penuh kekerasan dan jejak keberadaan air.
Struktur raksasa tersebut merupakan kawah tabrakan asimetris yang terletak di wilayah Idaeus Fossae, sebuah area vulkanik berkontur tidak rata di dataran rendah utara Mars. Dengan lebar mencapai 20 kilometer, kawah ini hampir cukup besar untuk menampung seluruh pulau Manhattan.
**Bentuk Unik dari Hantaman Sudut Rendah**
Berbeda dengan mayoritas kawah tabrakan di tata surya yang berbentuk lingkaran sempurna, kawah ini memiliki “sayap” berbatu yang halus. Para ahli menjelaskan bahwa bentuk istimewa ini tercipta ketika sebuah asteroid besar menghantam Mars dengan sudut yang sangat rendah.
“Tabrakan tersebut menyebabkan dua lobus material terlempar keluar ke arah utara dan selatan kawah, menciptakan dua ‘sayap’ tanah yang menonjol,” tulis perwakilan ESA dalam pernyataan resmi mereka.
Hantaman miring ini tidak hanya menciptakan kawah mirip sayap, tetapi juga membentuk dasar kawah menjadi permukaan yang tidak beraturan, menyerupai tekstur kacang kenari. Citra terbaru ini dibuat secara digital menggunakan data topografi dari wahana pengorbit Mars Express milik ESA yang telah memindai Mars sejak tahun 2003.
**Proses Fluidisasi Mengungkap Jejak Es**
Salah satu penemuan paling menarik dari pengamatan ini adalah tekstur sayap kupu-kupu yang jauh lebih halus dibandingkan dasar kawahnya yang bergelombang. Ilmuwan ESA menduga bahwa material di bagian sayap ini telah mengalami proses “fluidisasi”.
Fenomena ini kemungkinan besar terjadi ketika es Mars yang terkubur di bawah permukaan mencair akibat panas dahsyat dari tabrakan asteroid tersebut. Air yang dilepaskan kemudian bercampur dengan material batuan saat ledakan terjadi, menciptakan efek aliran yang halus pada sayapnya.
**Bukti Keberadaan Lapisan Es Kuno**
Hal ini memperkuat bukti bahwa Mars dulunya memiliki lapisan es yang signifikan di bawah permukaannya. Temuan ini menambah pemahaman ilmuwan tentang sejarah hidrologi Mars dan kondisi lingkungan planet tersebut di masa lampau.
**Pareidolia: Fenomena Psikologis di Planet Mars**
Kawah “Kupu-kupu” ini menambah daftar panjang fitur geologi Mars yang menyerupai makhluk hidup, sebuah fenomena psikologis yang disebut pareidolia. Ini adalah kecenderungan pikiran manusia untuk melihat pola yang familier, seperti wajah atau hewan, pada objek acak.
Sebelumnya, robot penjelajah NASA dan wahana antariksa lainnya telah menangkap berbagai gambar unik, mulai dari batu mirip kura-kura, retakan yang tampak seperti “laba-laba,” hingga gumpalan berbentuk anjing di bawah kutub utara Mars.
**Nilai Ilmiah dari Kemiripan Visual**
Meskipun hanya kemiripan visual, struktur-struktur ini membantu para ilmuwan memahami sejarah geologi dan kondisi lingkungan Mars di masa lalu. Setiap formasi memberikan petunjuk berharga tentang proses-proses yang telah membentuk wajah Planet Merah selama miliaran tahun.
**Mars Express: Pemetaan Komprehensif Planet Mars**
Data yang digunakan untuk membuat citra ini berasal dari misi Mars Express yang telah beroperasi selama lebih dari dua dekade. Wahana ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam memahami struktur geologi, komposisi atmosfer, dan sejarah Mars.
**Implikasi untuk Penelitian Astrobiologi**
Penemuan jejak-jejak air dan es di Mars memiliki implikasi penting untuk penelitian astrobiologi. Keberadaan air di masa lalu menunjukkan bahwa Mars mungkin pernah memiliki kondisi yang mendukung kehidupan mikroba.
**Teknologi Pencitraan Mars Modern**
Kemampuan teknologi pencitraan modern memungkinkan ilmuwan untuk menganalisis detail struktur geologi Mars dengan presisi tinggi. Data topografi yang dikumpulkan dapat diproses menjadi citra tiga dimensi yang memberikan pemahaman mendalam tentang formasi geologi.
**Memahami Sejarah Bombardement Mars**
Kawah-kawah seperti “kupu-kupu kosmis” ini memberikan wawasan tentang periode bombardement yang dialami Mars di masa awal tata surya. Setiap kawah menceritakan kisah tentang tabrakan kosmis yang telah membentuk lanskap Planet Merah.
**Eksplorasi Masa Depan**
Temuan-temuan seperti ini akan menjadi panduan penting untuk misi eksplorasi Mars masa depan, baik yang berawak maupun robotik. Pemahaman tentang geologi dan sejarah air di Mars akan membantu dalam perencanaan lokasi pendaratan dan target penelitian.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: