Fenomena Cold Moon berstatus Supermoon akan segera memeriahkan langit Indonesia di penghujung tahun 2025. Peristiwa ini dikategorikan sebagai Purnama Perigean karena posisi Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi. Kapan momen terbaik untuk menyaksikan Cold Moon 4 Desember ini, dan bagaimana cara mendokumentasikannya agar menghasilkan foto yang tajam dan detail?
**Timing Presisi Fenomena Astronomi**
Astronom Amatir Marufin Sudibyo menjelaskan bahwa titik terdekat Bulan ke Bumi (perigee) akan dicapai pada 4 Desember 2025 pukul 18.07 WIB pada jarak 356.900 km (dari pusat Bumi ke pusat Bulan).
Sementara itu, fase purnama sesungguhnya (fase paling besar mendekati 100 persen) akan tercapai 12 jam kemudian, yaitu pada 5 Desember 2025 pukul 06.15 WIB.
Karena selisih titik perigee dengan fase purnama kurang dari 24 jam, fenomena ini masuk kategori Purnama Perigean.
**Durasi Pengamatan Optimal**
Meskipun secara teknis Cold Moon memiliki dua batasan waktu puncak, Marufin Sudibyo mengatakan fenomena ini dapat dinikmati dalam rentang waktu panjang di seluruh Indonesia.
“Dengan 2 batasan waktu tersebut, maka pada dasarnya Supermoon bisa dinikmati sejak Kamis 4 Desember saat Matahari terbenam waktu Indonesia, hingga Jumat pagi 5 Desember saat Matahari terbit,” jelas Marufin kepada Kompas.com, Rabu (3/12/2025).
**Visibilitas di Seluruh Nusantara**
Marufin mengatakan Cold Moon dapat disaksikan dari seluruh Indonesia tanpa memerlukan alat bantu apa pun, baik dari perkotaan maupun pedesaan. Faktor utama yang dapat menghalangi ketampakannya lebih bersifat meteorologis.
**Tantangan Cuaca dan Kondisi Atmosfer**
“Faktor yang menghalangi ketampakannya lebih ke meteorologi, karena masih berlangsungnya IODM negatif di Samudera Indonesia sebelah barat Sumatera dan adanya bibit badai tropis baru di timur Filipina. Sehingga pasokan uap air di udara Indonesia sedang berlebih, yang membuat pembentukan awan dan hujan mudah terjadi,” tambahnya.
**Teknik Fotografi: Pengaturan Manual Kunci Sukses**
Untuk mengabadikan Cold Moon, Marufin Sudibyo menyarankan pengamat menggunakan kamera fotografi (termasuk mirrorless) atau kamera ponsel dengan aplikasi fotografi yang memungkinkan pengaturan manual (bukaan rana, kecepatan rana, ISO, dan lain-lain).
**Setelan Ideal untuk Detail Maksimal**
Untuk mendapatkan detail permukaan Bulan yang tajam dan menghindari saturasi (cahaya berlebihan), terdapat trik khusus dalam pengaturan kamera.
“Bulan purnama paling bagus direkam dengan ISO 100 pada bukaan rana sekecil mungkin dan kecepatan rana 1/100,” ungkapnya.
**Prinsip Pengaturan Cahaya**
Pilihan ISO rendah dan bukaan rana sekecil mungkin (aperture besar) bertujuan agar jumlah cahaya yang masuk ke sensor kamera sesedikit mungkin. Hal ini sangat penting karena Bulan purnama adalah benda langit yang tampak sangat besar dan terang dari Bumi.
**Menghindari Overexposure**
Pengaturan ini akan menghindari saturasi dan memberikan kesan detail pada hasil perekaman. Bulan purnama yang terlalu terang dapat menyebabkan hilangnya detail kawah dan tekstur permukaan jika tidak diatur dengan tepat.
**Tips Tambahan untuk Fotografer**
Selain pengaturan dasar, beberapa tips tambahan dapat meningkatkan kualitas foto Cold Moon:
**Stabilitas adalah Kunci:** Gunakan tripod untuk menghindari goyangan kamera, terutama saat menggunakan kecepatan rana yang relatif lambat.
**Fokus Manual:** Gunakan mode fokus manual untuk memastikan ketajaman optimal pada permukaan Bulan, karena autofocus seringkali kesulitan mengunci target di kondisi cahaya rendah.
**Format RAW:** Jika memungkinkan, gunakan format RAW untuk memberikan fleksibilitas lebih dalam proses editing pasca-pemotretan.
**Waktu Golden Hour:** Meskipun dapat diamati sepanjang malam, momen terbaik untuk fotografi adalah saat Bulan berada pada ketinggian 30-60 derajat di atas horizon.
**Pertimbangan Lokasi**
Untuk hasil optimal, pilih lokasi dengan polusi cahaya minimal dan pandangan terbuka ke arah timur-tenggara tempat Bulan akan terbit. Hindari area dengan banyak lampu jalan atau bangunan tinggi yang dapat mengganggu komposisi foto.
**Persiapan Peralatan**
Pastikan baterai kamera atau ponsel dalam kondisi penuh, karena pemotretan dalam durasi lama dapat menguras daya dengan cepat. Siapkan juga lens cloth untuk membersihkan lensa dari embun yang mungkin terbentuk selama pengamatan malam hari.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: