JIUQUAN – Perusahaan antariksa swasta China, Galactic Energy, mengalami kemunduran serius ketika roket Ceres-1 berbahan bakar padat mengalami kegagalan pada peluncuran Minggu malam (10/11/2025). Insiden yang terjadi pukul 11.02 WIB dari Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan ini mengakibatkan hilangnya tiga satelit yang ditargetkan mencapai Orbit Rendah Bumi.
Kegagalan ini menghentikan streak kesuksesan yang telah dibina Galactic Energy dalam periode terakhir, sekaligus menjadi battue kedua dalam sejarah operational roket Ceres-1.
**Malfungsi pada Tahap Final Penerbangan**
Laporan menunjukkan bahwa roket Ceres-1 mendemonstrasikan performance normal pada tiga tahap awal trajectory-nya. Namun, komplikasi critical terjadi pada fourth stage yang merupakan fase terakhir peluncuran.
Engine roket terminated prematurely, menyebabkan total loss semua payload yang transported. Cargo yang hilang meliputi dua satellites untuk commercial Earth observation constellation Jilin-1, ditambah satu spacecraft yang developed oleh Zhongbei University.
Galactic Energy, yang berkantor pusat di Beijing, segera issued public apology untuk incident tersebut. “Kami menyampaikan permintaan maaf yang paling tulus kepada pelanggan misi dan kepada semua orang yang mendukung Galactic Energy,” stated perusahaan dalam official communication.
**Komitmen Pembelajaran dan Perbaikan**
Management perusahaan emphasized commitment untuk learning dari setback ini. “Kami akan mengambil pelajaran dari kemunduran misi dan terus mengoptimalkan desain roket dan sistem manajemen mutu,” declared dalam follow-up statement.
Response ini menunjukkan mature approach dalam handling failure dan demonstrates readiness untuk implementing corrective measures dalam future operations.
**Track Record dan Spesifikasi Teknis**
Roket Ceres-1 memiliki configuration tinggi approximately 19 meter dengan capability mengangkut payload hingga 400 kilogram ke Low Earth Orbit. Vehicle ini inaugural flight dilakukan pada November 2020, establishing foundation untuk subsequent missions.
Performance history menunjukkan impressive record dengan nine consecutive successful flights sebelum experiencing first failure pada September 2023. Post-recovery, roket achieved additional 11 consecutive successes sebelum incident terbaru.
Cumulative statistics menunjukkan 22 total missions dengan two failures, representing success rate yang competitive dalam commercial launch industry.
**Development Program Masa Depan**
Galactic Energy tidak exclusively focused pada Ceres-1 platform. Perusahaan actively developing more powerful rocket variants, termasuk Ceres-2 dan Pallas-1 yang akan feature reusable first stage technology.
Pallas-1 design concept borrowed dari successful SpaceX Falcon 9 methodology, incorporating landing capabilities untuk stage recovery dan reuse. Innovation ini aimed at reducing launch costs dan increasing operational efficiency.
**Industry Context dan Competitive Landscape**
Chinese commercial space sector telah experiencing rapid growth dengan numerous private companies entering launch services market. Galactic Energy represents salah satu key players dalam domestic competition untuk providing cost-effective access ke orbit.
Recent failure, meskipun disappointing, tidak unusual dalam rocket development industry dimana iterative improvements often result dari analyzing failure modes dan implementing design modifications.
**Technical Analysis dan Implications**
Fourth-stage malfunction suggests potential issues dengan upper stage propulsion systems atau guidance mechanisms. Root cause analysis akan crucial untuk identifying specific failure modes dan preventing recurrence dalam future missions.
Solid-fuel rocket design generally exhibits high reliability, making premature engine shutdown particularly concerning dan requiring thorough investigation untuk maintaining customer confidence.
**Market Impact dan Customer Relations**
Loss tiga satellites represents significant financial impact untuk affected customers, termasuk commercial Earth observation operators dan academic institutions. Incident ini akan likely influence future contracting decisions dan insurance considerations.
However, established track record dengan 91% success rate masih competitive compared dengan industry standards, particularly untuk company masih dalam development phase.
**Recovery Strategy dan Timeline**
Galactic Energy akan need implement comprehensive review process sebelum returning ke flight operations. Investigation timeline typically ranges beberapa months, depending pada complexity failure analysis dan required design modifications.
Company’s commitment kepada quality management system improvements suggests systematic approach kepada addressing identified issues rather than quick fixes.
**Broader Implications untuk Chinese Space Industry**
Incident ini highlights challenges faced oleh emerging commercial space companies dalam achieving consistent reliability. Chinese government support untuk private space enterprises continues, dengan recognition bahwa occasional failures inevitable dalam pioneering technology development.
Success domestic commercial launch capabilities strategic importance untuk China’s space ambitions, driving continued investment dalam private sector development despite occasional setbacks.
Future development Ceres-2 dan Pallas-1 platforms represents evolution toward more sustainable business models through reusable technology implementation, positioning Galactic Energy untuk long-term competitiveness dalam global launch services market.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: