Gempa M 5,2 Guncang Simeulue Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

Wilayah Simeulue, Aceh, diguncang gempa bumi tektonik pada Selasa (9/12/2025) siang. Gempa yang semula terukur M 5,4 kemudian dikoreksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi M 5,2. Meskipun pusat gempa berada di laut dan dirasakan cukup kuat, hasil pemodelan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

**Lokasi Episenter dan Karakteristik Gempa**

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan secara detail mekanisme gempa yang terjadi. Episenter gempa terletak pada koordinat 2,52 LU, 95,92 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 50 km barat laut Sinabang, Aceh, pada kedalaman dangkal 26 km.

**Mekanisme Tumbukan Lempeng**

Daryono menyebut, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia,” jelas Daryono dalam keterangan resminya, Selasa (9/12/2025).

**Jenis Pergerakan Geser Naik**

Lebih lanjut, analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki pergerakan geser naik (Oblique Thrust Fault). Pergerakan ini merupakan kombinasi dari pergeseran horizontal dan dorongan vertikal, yang lazim terjadi di zona subduksi.

**Intensitas Guncangan di Berbagai Wilayah**

Gempa M 5,2 ini menimbulkan guncangan yang terasa di beberapa wilayah di Aceh, namun hingga kini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan signifikan. Berdasarkan skala intensitas Modified Mercalli Intensity (MMI), guncangan dirasakan di:

– **Simeulue**: Skala intensitas III – IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah)
– **Aceh Selatan**: Skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu)
– **Aceh Barat Daya**: Skala intensitas II – III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu)

**Tidak Ada Aktivitas Gempa Susulan**

Hingga pukul 14.07 WIB, monitoring BMKG belum mencatat adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Mengingat gempa terjadi di laut pada zona rawan tsunami, Daryono menekankan pentingnya masyarakat hanya merujuk pada informasi resmi dari BMKG.

**Himbauan untuk Waspada Informasi Hoaks**

“Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi,” tutup Daryono. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak jelas sumbernya.

**Zona Seismik Aktif**

Wilayah Simeulue dan sekitarnya merupakan bagian dari zona seismik yang sangat aktif karena berada di jalur pertemuan dua lempeng besar. Aktivitas subduksi di wilayah ini telah menghasilkan berbagai gempa signifikan dalam catatan sejarah geologi Indonesia.

**Sistem Peringatan Dini Tsunami**

BMKG telah mengoperasikan sistem peringatan dini tsunami yang canggih untuk memantau setiap aktivitas seismik di perairan Indonesia. Sistem ini menggunakan jaringan seismograf dan sensor laut untuk memberikan analisis cepat terhadap potensi tsunami.

**Preparedness Masyarakat**

Meskipun gempa kali ini tidak berpotensi tsunami, masyarakat di kawasan pesisir diingatkan untuk selalu siap siaga menghadapi kemungkinan gempa dan tsunami di masa mendatang. Hal ini mengingat sejarah gempa dan tsunami besar yang pernah melanda Aceh.

**Monitoring Berkelanjutan**

BMKG terus melakukan monitoring intensif terhadap aktivitas seismik di wilayah ini. Tim ahli geofisika menganalisis setiap perubahan pola seismisitas untuk memberikan peringatan dini yang akurat kepada masyarakat.

**Edukasi Kebencanaan**

Kejadian ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Pengetahuan tentang tanda-tanda alam dan prosedur evakuasi tetap menjadi kunci keselamatan.

**Koordinasi Antar Lembaga**

Pascagempa, berbagai instansi terkait seperti BNPB, BPBD, dan Pemda setempat melakukan koordinasi untuk memastikan tidak ada dampak yang terlewatkan. Sistem komunikasi dan koordinasi terus diperkuat untuk respons yang lebih efektif.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Ommelanden: Perkembangan Masyarakat dan Ekonomi di Luar Tembok Kota Batavia, 1684-1740

Laut Bercerita

Seri Sastra Dunia: Gempa Waktu