MANADO – Aktivitas seismik bermagnitudo 6,0 mengguncang wilayah selatan Kota Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara pada Senin (17/11/2024) pukul 19.12.37 WIB. Getaran kuat ini meluas hingga Provinsi Gorontalo dan beberapa daerah di Maluku Utara.
**Lokasi dan Karakteristik Gempa**
Analisis terkini BMKG menunjukkan episenter berada pada koordinat 0,08° LS; 124,15° BT, tepatnya di perairan sejauh 37 kilometer tenggara Bolaang Uki. Dengan kedalaman 115 kilometer, kejadian ini tergolong gempa menengah.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. Daryono, menjelaskan mekanisme di balik kejadian tersebut. “Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis seismik menengah akibat deformasi dalam Sangihe Slab,” kata Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki pergerakan geser naik (oblique-thrust).
**Sebaran Intensitas Guncangan**
Kendati berkedalaman menengah, tremor ini berdampak signifikan dan dirasakan di berbagai wilayah:
**Intensitas III-IV MMI:**
– Bone Bolango (pada siang hari dirasakan banyak orang dalam rumah)
**Intensitas III MMI:**
– Kabupaten Gorontalo
– Kotamobagu
– Bolaang Mongondow
(Getaran terasa jelas dalam rumah, seperti ada kendaraan berat yang melintas)
**Intensitas II-III MMI:**
– Ampana
– Buol
– Kota Tidore
– Kabupaten Pulau Taliabu
– Kepulauan Sula
– Halmahera Selatan
– Kota Ternate
**Tidak Berpotensi Tsunami**
Pemodelan resmi BMKG mengonfirmasi bahwa gempa M 6,0 yang mengguncang Bolaang Mongondow Selatan ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
“Hingga pukul 19.42 WIB, hasil monitoring memastikan belum ada indikasi aktivitas gempa susulan (aftershock),” ungkap Daryono.
**Konteks Geologis**
Wilayah Sulawesi Utara berada di zona tektonik aktif dengan kompleksitas struktur geologi yang tinggi. Keberadaan Sangihe Slab sebagai bagian dari sistem subduksi regional menjadi faktor utama aktivitas seismik di kawasan ini.
Gempa dengan mekanisme geser naik menunjukkan adanya tekanan kompresi pada struktur batuan di kedalaman menengah, yang merupakan karakteristik umum zona subduksi aktif.
Masyarakat di wilayah terdampak diminta tetap waspada meski tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan. Kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa susulan tetap perlu dipertahankan sesuai protokol keselamatan standar.
Informasi resmi dan terkini mengenai aktivitas seismik dapat dipantau melalui saluran komunikasi resmi BMKG untuk memastikan akurasi dan kredibilitas data.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: