Lebih Besar dari Paus Pembunuh, Inilah Mosasaur Raksasa yang Pernah Makan Dinosaurus di Sungai

Temuan fosil gigi yang awalnya diduga berasal dari Tyrannosaurus rex di situs paleontologi terkenal Hell Creek, North Dakota, justru mengungkap fakta mengejutkan. Gigi tersebut ternyata milik Mosasaurus, predator laut raksasa yang berhasil beradaptasi di lingkungan air tawar.

Penemuan ini menunjukkan bahwa predator laut yang tersohor ganas tersebut tidak kehilangan dimensi tubuhnya meski harus beralih habitat. Mosasaurus air tawar ini diperkirakan memiliki panjang 11 meter, melebihi ukuran paus pembunuh.

**Penemuan Gigi Misterius di Hell Creek**

Pada 2022, peneliti Trissa Ford menemukan fosil gigi yang diduga milik T. rex di Hell Creek. Ketika Dr. Clint Boyd dari North Dakota Geological Survey menggali dengan hati-hati, gigi lain ikut ditemukan. Gigi kedua inilah yang kemudian menjadi misteri baru.

Dr. Clint Boyd segera melaporkan temuan gigi kedua kepada pakar reptil laut, Dr. Nathan Van Vranken. Van Vranken mengidentifikasinya sebagai gigi Mosasaurus dari subfamili Prognathodontini.

**Paradoks Geografis yang Membingungkan**

Permasalahannya, situs Hell Creek berjarak hampir 2.000 kilometer dari lautan, dan jarak ini tidak berbeda jauh ketika periode Kapur Akhir berakhir. Tim peneliti kemudian merekrut Dr. Melanie During dari Universitas Uppsala, yang sebelumnya berhasil mengungkap musim tabrakan asteroid pemusnah dinosaurus.

Tujuannya adalah memecahkan teka-teki bagaimana gigi Mosasaurus dapat berada di lokasi tersebut.

**Teori Adaptasi di Air Tawar**

Tim berargumen bahwa gigi tersebut tidak berpindah tempat dan Hell Creek juga bukan danau air asin raksasa. Sebaliknya, Mosasaurus ini adalah keturunan leluhur yang telah beradaptasi untuk hidup di sungai-sungai. Bahkan sesekali berburu dinosaurus yang kurang waspada.

**Transformasi Western Interior Seaway**

Sepanjang Era Dinosaurus, Amerika Utara terbelah oleh Western Interior Seaway—jalur laut dalam yang dianggap asin karena terhubung dengan Samudra Arktik dan Teluk Meksiko. Mosasaurus saat itu berkembang pesat di perairan asin.

Namun, kondisi Seaway sangat berbeda ketika Era Dinosaurus berakhir. “Beberapa pembentukan gunung sedang terjadi, dan patahan San Andreas sangat aktif. Benua sedang terangkat, Seaway pun terblokir dari Teluk lalu dari Arktik,” kata During.

Air hujan kemudian membilas kandungan garam, mengubah kawasan Hell Creek menjadi jaringan sungai yang diselingi daratan.

**Kemampuan Adaptasi yang Mengagumkan**

Melalui perubahan ekstrem ini, Mosasaurus ternyata bertahan dan beradaptasi. Dr. During menyatakan bahwa kemampuan adaptasi reptil laut raksasa tersebut ke kondisi baru tidak terlalu mengejutkan.

“Menjadi spesies air asin adalah adaptasi yang sangat ekstrem,” ujar Dr. During. “Anda harus membuang garamnya, atau tubuh Anda mati. Kembali ke air tawar relatif mudah.”

Ia mencontohkan paus dan anjing laut yang terkadang dapat berenang jauh ke hulu sungai tanpa membahayakan diri.

**Perbandingan dengan Temuan Sebelumnya**

Penemuan fosil Mosasaurus di Hungaria sebelumnya telah mengindikasikan kemungkinan adaptasi ini, namun Mosasaurus di Hungaria bergenus berbeda dan ukurannya jauh lebih kecil, sekitar 5 meter.

Berdasarkan dimensinya, gigi yang ditemukan di Hell Creek ini berasal dari monster Mosasaurus sepanjang 11 meter. “Itu lebih besar dari paus pembunuh, dan tentu jauh melebihi buaya air asin modern atau hiu putih besar,” kata During.

**Diet Dinosaurus Berdasarkan Analisis Isotop**

Lantas, apa yang dimakan Mosasaurus di sungai? Mosasaurus laut diketahui memangsa ikan dan kura-kura, yang cangkangnya bisa mereka gigit. Namun, Dr. During menemukan keanehan pada gigi Mosasaurus Hell Creek.

Rasio isotop karbon pada gigi ini sangat jauh berbeda dengan gigi Mosasaurus laut lainnya hingga hampir tidak muat dalam diagram yang sama. Rasio isotop ini justru mirip dengan hewan yang memangsa dinosaurus.

Hal ini membuat Dr. During menduga bahwa dinosaurus jenis Hadrosaur kemungkinan besar menjadi bagian dari menu Mosasaurus air tawar ini.

**Bukti Kuat Adaptasi Air Tawar**

Bukti adaptasi ke air tawar diperkuat oleh Dr. During dengan beberapa temuan: lokasi gigi, rasio isotop oksigen dan strontium pada enamel gigi, dan fakta bahwa Mosasaurus dari Western Inland Seaway sebelumnya sudah hidup di kondisi yang sebagian air tawar.

Dr. During berpendapat bahwa pada satu titik, Seaway memiliki lapisan air tawar di atas kedalaman yang lebih asin.

**Implikasi Ilmiah yang Penting**

Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang kemampuan adaptasi makhluk laut raksasa dalam menghadapi perubahan lingkungan drastis. Mosasaurus tidak hanya bertahan dari transisi laut ke air tawar, tetapi juga mempertahankan ukuran raksasanya sambil mengubah pola makan.

**Relevansi dengan Perubahan Iklim**

Temuan ini juga memiliki relevansi dengan pemahaman modern tentang bagaimana organisme dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang cepat, termasuk perubahan iklim saat ini.

**Publikasi dan Verifikasi Ilmiah**

Penelitian groundbreaking ini telah dipublikasikan dalam jurnal BMC Zoology, memberikan kontribusi signifikan bagi pemahaman evolusi dan adaptasi reptil laut purba.

**Misteri yang Masih Tersisa**

Meskipun temuan ini memberikan bukti kuat tentang adaptasi Mosasaurus ke air tawar, masih banyak pertanyaan yang perlu dijawab tentang seberapa luas distribusi Mosasaurus air tawar dan berapa lama mereka dapat bertahan di habitat baru ini sebelum kepunahan massal di akhir Kapur.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Ensiklopedia Saintis Cilik: Dinosaurus

Seri Aktivitas Balita Cerdas: Dunia Dinosaurus

Nat Geo Dinopedia Edisi Kedua