Lebih Sehat Bunga Kol atau Brokoli? Ini Kata Ahli Gizi

Brokoli dan bunga kol merupakan dua jenis sayuran silangan yang sama-sama memberikan manfaat kesehatan signifikan. Keduanya mengandung serat tinggi, vitamin, dan antioksidan penting untuk tubuh. Meskipun memiliki penampilan serupa, kedua sayuran ini memiliki karakteristik dan profil nutrisi yang berbeda.

**Karakteristik Fisik dan Tekstur**

Menurut ahli gizi Frances Largeman-Roth, brokoli merupakan bagian bunga tanaman yang tumbuh di ujung tangkai dan dijual dalam bentuk mahkota. Teksturnya menyerupai pohon kecil dengan rasa renyah saat dikonsumsi mentah dan menjadi empuk setelah dimasak.

Sementara itu, bunga kol juga berasal dari bagian bunga tanaman namun memiliki tekstur lebih padat dan mudah hancur. Kedua sayuran ini sering disebut “sepupu” karena kemiripan bentuknya, meski memiliki cita rasa dan kandungan nutrisi yang unik.

**Analisis Kandungan Nutrisi**

Ahli gizi dari NYU Langone Health, Leah Kaufman, menjelaskan bahwa secara umum bunga kol dan brokoli memiliki profil nutrisi yang sangat mirip, namun tetap terdapat perbedaan dalam kandungan spesifiknya.

**Kandungan Nutrisi Brokoli (per cangkir/91 gram):**
– 30 kalori
– 2,5 gram protein
– 6 gram karbohidrat
– 0,3 gram lemak
– 2,3 gram serat
– 81 miligram vitamin C (90% kebutuhan harian)
– 92 mikrogram vitamin K (75% kebutuhan harian)
– 52 mikrogram folat (15% kebutuhan harian)

**Kandungan Nutrisi Bunga Kol (per cangkir/107 gram):**
– 27 kalori
– 2 gram protein
– 5 gram karbohidrat
– 0,3 gram lemak
– 2 gram serat
– 51 miligram vitamin C (57% kebutuhan harian)
– 17 mikrogram vitamin K (15% kebutuhan harian)
– 61 mikrogram folat (17% kebutuhan harian)

**Perbandingan Kandungan Serat**

Kedua sayuran dikenal sebagai sumber serat yang baik untuk kesehatan pencernaan. Brokoli mengandung sedikit lebih banyak serat dibanding bunga kol dalam kondisi mentah. Namun perbedaan ini semakin terlihat ketika dimasak.

Largeman-Roth menjelaskan bahwa brokoli matang mengandung sekitar 5 gram serat per cangkir, sedangkan bunga kol matang hanya mengandung sekitar 3 gram. Serat dalam brokoli membantu menjaga kesehatan pencernaan, memberikan rasa kenyang lebih lama, dan mendukung keseimbangan mikrobioma usus.

**Vitamin dan Mineral**

Brokoli unggul dalam kandungan vitamin C dengan lebih dari 80 miligram per cangkir, setara dengan kandungan vitamin C dalam satu buah jeruk. Vitamin ini berperan penting menjaga daya tahan tubuh dan melindungi sel dari kerusakan radikal bebas.

Brokoli juga kaya vitamin K yang penting untuk pembekuan darah dan mengandung kalsium untuk kesehatan tulang. Menurut USDA, secangkir brokoli menyediakan 3-3,5% kebutuhan kalsium harian.

Bunga kol, meski mengandung vitamin C lebih sedikit, tetap menyediakan lebih dari setengah kebutuhan harian vitamin tersebut. Keunggulan bunga kol terletak pada kandungan folat yang sedikit lebih tinggi dan kolin, nutrisi penting untuk kesehatan otak yang sulit diperoleh dari sumber nabati lain.

**Antioksidan dan Senyawa Bioaktif**

Warna hijau pada brokoli berasal dari senyawa tumbuhan yang mengandung antioksidan lutein, pigmen alami untuk kesehatan mata, kulit, otak, dan jantung. Brokoli juga kaya glukosinolat, senyawa sulfur yang memberikan aroma khas dan memiliki sifat protektif.

Bunga kol mengandung sulforafan, senyawa dengan sifat anti-inflamasi yang dapat menurunkan risiko penyakit kronis dan memiliki potensi anti-kanker.

**Kesimpulan**

Secara keseluruhan, brokoli memiliki keunggulan sedikit dalam hal kandungan serat, protein, vitamin C, dan vitamin K. Namun bunga kol unggul dalam kandungan folat dan kolin. Kedua sayuran sama-sama memberikan manfaat kesehatan yang signifikan dan sebaiknya dikonsumsi secara bervariasi untuk mendapatkan spektrum nutrisi yang lengkap.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

550 Pesona Kuliner Nusantara Pendamping Beras

Ashadi Siregar: Penjaga Akal Sehat dari Kampus Biru

Centhini: Kekasih yang Tersembunyi