Malam Ini, SpaceX Luncurkan 28 Satelit Starlink dari California

CALIFORNIA – SpaceX bersiap melaksanakan peluncuran bersejarah misi Starlink ke-100 tahun ini dengan membawa 28 satelit internet broadband menuju orbit Bumi rendah. Misi ini dijadwalkan berlangsung dari Vandenberg Space Force Base, California, pada Sabtu (2/11/2024) pukul 02.44 WIB.

Peluncuran dapat disaksikan secara langsung melalui platform digital SpaceX dan media sosial resmi perusahaan. Liputan langsung akan dimulai sekitar lima menit sebelum roket Falcon 9 lepas landas.

**Ekspansi Konstelasi Satelit Terbesar**

Jaringan Starlink telah berkembang menjadi konstelasi satelit terbesar yang pernah dikonstruksi dalam sejarah eksplorasi antariksa. SpaceX berhasil menempatkan lebih dari 10.000 wahana Starlink ke orbit, dengan sekitar 8.800 satelit masih beroperasi secara aktif menyediakan layanan internet global.

Mayoritas aktivitas peluncuran SpaceX saat ini terpusat pada perluasan infrastruktur Starlink. Dari 138 misi Falcon 9 yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2024, sebanyak 99 misi diantaranya merupakan penerbangan khusus Starlink.

**Prestasi Daur Ulang Roket Mendekati Rekor**

Booster Falcon 9 berkode 1063 yang akan digunakan dalam misi ini telah menjalani 28 penerbangan sebelumnya. Peluncuran mendatang akan menjadi misi ke-29 bagi booster tersebut, mendekati rekor penggunaan ulang yang saat ini berada di angka 31 penerbangan.

Prosedur standar SpaceX akan dijalankan dengan pendaratan booster di kapal drone “Of Course I Still Love You” yang beroperasi di Samudra Pasifik. Tahap pertama roket diperkirakan kembali ke Bumi sekitar 8,5 menit pasca peluncuran.

**Fase Deployment Satelit di Orbit Rendah**

Tahap kedua roket Falcon 9 akan melanjutkan perjalanan membawa 28 satelit Starlink menuju Low Earth Orbit (LEO). Proses pelepasan satelit direncanakan berlangsung sekitar satu jam setelah roket meninggalkan landasan peluncuran.

Satelit-satelit tersebut akan bergabung dengan konstelasi Starlink yang sudah ada untuk memperkuat cakupan dan kualitas layanan internet berbasis satelit di berbagai wilayah global.

**Kontribusi bagi Akses Internet Global**

Misi ke-100 ini menandai pencapaian signifikan dalam upaya democratisasi akses internet global melalui teknologi satelit. Jaringan Starlink telah memberikan konektivitas internet kepada wilayah-wilayah terpencil yang sebelumnya sulit dijangkau infrastruktur telekomunikasi konvensional.

Konstelasi satelit ini juga berperan penting dalam menyediakan layanan komunikasi darurat selama bencana alam atau konflik yang merusak infrastruktur komunikasi teresterial.

**Inovasi Teknologi Roket Berulang**

Program daur ulang booster SpaceX telah membuktikan efektivitas dalam mengurangi biaya peluncuran antariksa. Kemampuan menggunakan kembali tahap pertama roket hingga puluhan kali merepresentasikan terobosan teknologi yang mengubah ekonomi industri antariksa.

Pendekatan ini memungkinkan SpaceX melakukan peluncuran dengan frekuensi tinggi sambil mempertahankan efisiensi biaya operasional yang kompetitif.

**Dampak Industri Satelit Komunikasi**

Kesuksesan program Starlink telah mendorong kompetisi dalam industri satelit komunikasi global. Berbagai perusahaan antariksa lainnya berlomba mengembangkan konstelasi satelit serupa untuk merebut pangsa pasar internet satelit yang terus berkembang.

**Tantangan Regulasi dan Puing Antariksa**

Ekspansi masif konstelasi Starlink juga menimbulkan keprihatinan terkait regulasi lalu lintas antariksa dan potensi peningkatan puing ruang angkasa. Komunitas internasional terus mengembangkan kerangka regulasi untuk mengelola aktivitas satelit komersial yang semakin intensif.

**Visi Jangka Panjang SpaceX**

Misi Starlink ke-100 merupakan bagian dari strategi jangka panjang SpaceX untuk membangun infrastruktur antariksa yang mendukung eksplorasi luar angkasa dan kolonisasi planet lain. Revenue dari layanan Starlink direncanakan membiayai program eksplorasi Mars dan misi antariksa ambisius lainnya.

Keberhasilan program ini juga mendemonstrasikan kemampuan industri swasta dalam mengembangkan teknologi antariksa yang sebelumnya hanya dikuasai oleh agensi pemerintah.

**Monitoring dan Evaluasi Kinerja**

Setiap satelit Starlink yang diluncurkan akan menjalani fase komisioning dan testing untuk memastikan kinerja optimal sebelum diintegrasikan penuh ke dalam jaringan operasional. Proses ini memerlukan waktu beberapa minggu hingga satelit mencapai orbit operasional dan siap memberikan layanan.

Data kinerja dari misi-misi Starlink secara konsisten digunakan SpaceX untuk meningkatkan desain satelit generasi berikutnya dan mengoptimalkan strategi deployment konstelasi global.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Ensiklopedia Saintis Junior: Antariksa

Aktivitas Balita Cerdas: Jelajah Antariksa

Jelajah Antariksa bersama si Kucing