NASA: Ada “Bulan Mini” Baru yang Akan Menemani Kita Hingga 50 Tahun

CALIFORNIA – Bumi kini memiliki pendamping baru di ruang angkasa setelah NASA mengonfirmasi keberadaan asteroid 2025 PN7, sebuah objek langit berdiameter 19 meter yang akan bergerak seiring dengan orbit planet kita hingga sekitar tahun 2083.

Paul Chodas, manajer Center for Near-Earth Object Studies (CNEOS) di Jet Propulsion Laboratory NASA, menjelaskan, “Pada dasarnya, asteroid kecil ini seperti terjebak dalam sebuah tarian bersama Bumi.”

**Konsep Quasi Moon yang Unik**

Quasi moon merupakan asteroid yang terlihat seperti mengitari Bumi, namun sebenarnya tidak terikat gravitasi Bumi layaknya Bulan. Objek ini mengelilingi Matahari pada jalur yang sangat mirip dengan orbit Bumi, sehingga tampak “menemani” selama puluhan tahun.

Minor Planet Center di Cambridge, Massachusetts, yang mengelola pengamatan dan perhitungan orbit resmi objek semacam ini, telah memverifikasi penemuan dan mempublikasikan data orbitnya agar astronom dapat terus memantau pergerakan asteroid tersebut.

NASA mengklasifikasikan 2025 PN7 sebagai objek dekat Bumi dengan periode orbit mirip Bumi, ciri khas dari pengunjung yang bergerak bersama (co-orbiting), bukan asteroid yang sekadar lewat.

**Proses Penemuan yang Menantang**

Tim pengamat Pan-STARRS di Hawaii pertama kali melaporkan asteroid 2025 PN7 pada Agustus lalu. Sistem survei ini rutin memindai wilayah langit yang sama setiap malam untuk mencari objek-objek redup dan bergerak lambat.

Penemuan asteroid ini cukup sulit karena cahayanya sangat redup. Astronom menggunakan skala kecerahan absolut untuk memperkirakan ukuran dan sifat permukaannya. Setelah data cahaya terkumpul memadai, komputer analisis orbit dapat menguji apakah periode orbit asteroid itu sesuai dengan periode orbit Bumi.

**Fenomena Resonansi yang Bertahan Lama**

Keberadaan quasi moon seperti 2025 PN7 terjadi karena fenomena mean motion resonance (MMR), kondisi ketika periode orbit dua benda langit terkunci dalam ritme yang sama.

Asteroid ini tidak terikat gravitasi Bumi, tetapi tetap berada dekat karena kesamaan periode orbit, tarikan gravitasi kecil dari Matahari dan planet, serta pengaruh sinar Matahari yang memanaskan dan memancarkan kembali energi (efek Yarkovsky).

Simulasi menunjukkan konfigurasi ini dapat bertahan beberapa dekade hingga gangguan kecil mendorong asteroid menjauh.

**Nilai Ilmiah yang Signifikan**

Setiap quasi moon baru memberikan kesempatan bagi ilmuwan mempelajari pergerakan benda-benda kecil di wilayah tata surya bagian dalam yang penuh tarikan gravitasi.

Penelitian sebelumnya terhadap quasi moon Kamo’oalewa menemukan kandungan mineral silikat mirip Bulan pada spektrum permukaannya. Temuan ini memunculkan dugaan beberapa quasi moon mungkin merupakan pecahan material kuno yang terlempar akibat tabrakan besar.

Objek 2025 PN7 juga menjadi target ideal untuk uji navigasi pesawat ruang angkasa, pengambilan sampel asteroid, hingga pengujian teknologi mengubah orbit asteroid berpotensi berbahaya.

**Platform Ideal untuk Misi Antariksa**

Orbit yang relatif stabil menjadikan quasi moon berguna sebagai tempat latihan alami untuk misi ruang angkasa masa depan. Para insinyur dapat menggunakannya untuk menyempurnakan perangkat lunak navigasi, mempelajari perilaku debu dalam gravitasi lemah, dan menguji sensor pemetaan sumber daya.

Ilmuwan juga mempelajari bagaimana orbit resonan membentuk lingkungan gravitasi di sekitar Bumi. Perubahan kecil pada orbit 2025 PN7 dapat mengungkap pengaruh radiasi Matahari, pasang surut planet, dan efek Yarkovsky terhadap asteroid kecil selama beberapa dekade.

**Bukan Bulan Kedua Bumi**

Meski disebut “mini moon”, 2025 PN7 bukan Bulan kedua bagi Bumi. Objek ini tidak mengelilingi Bumi, melainkan mengorbit Matahari pada jalur hampir sama dengan planet kita.

Artinya, asteroid ini tidak memengaruhi pasang surut, tidak menambah cahaya langit malam, tidak terlihat dengan teleskop rumahan, tidak berbahaya, dan tidak akan masuk atmosfer Bumi.

Quasi moon berbeda dari temporary capture, kondisi ketika Bumi benar-benar menangkap objek kecil selama beberapa minggu atau bulan. Dalam kasus 2025 PN7, objek ini hanya “menyamakan langkah” dengan Bumi.

NASA telah melakukan perhitungan orbit jangka panjang dan memastikan 2025 PN7 tidak menimbulkan ancaman. Prediksi orbitnya sudah memperhitungkan semua tarikan gravitasi yang normal terjadi.

Temuan ini dipublikasikan dalam Research Notes of the AAS, menambah pemahaman tentang dinamika objek-objek kecil di lingkungan gravitasi kompleks tata surya bagian dalam.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Apa yang Diharapkan Rel Kereta Api

Ensiklopedia Saintis Junior: Bumi

Aku Senang Ada: Bintang dan Bulan