Negara Mana Saja yang Menggunakan Bahasa Portugis? Ini 8 Daftarnya

Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan baru dengan memerintahkan pengajaran bahasa Portugis di sekolah-sekolah Indonesia. Keputusan ini disampaikan saat pertemuan dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (23/10/2025).

Menurut Prabowo, kebijakan ini menunjukkan betapa pentingnya posisi Brasil dalam pandangan Indonesia. Langkah ini juga mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara berbahasa Portugis.

**Posisi Global Bahasa Portugis**

Data dari Ethnologue menunjukkan bahwa bahasa Portugis menempati urutan kedelapan dari sepuluh bahasa paling banyak digunakan di dunia pada 2025, dengan 266,6 juta penutur active. Jumlah penutur yang signifikan ini menjadikan bahasa Portugis sebagai salah satu bahasa internasional yang strategis untuk dikuasai.

Sebaran penutur bahasa Portugis tersebar di berbagai benua, dengan konsentrasi terbesar di Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika. Bahasa ini tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menjadi jembatan budaya dan ekonomi antarbangsa.

**Negara-Negara Pengguna Bahasa Portugis**

Bahasa Portugis menjadi bahasa resmi di delapan negara: Brasil, Portugal, Angola, Mozambique, Guinea Ekuatorial, Tanjung Verde, Sao Tome and Principe, dan Guinea-Bissau. Kedelapan negara ini membentuk komunitas negara berbahasa Portugis yang memiliki ikatan sejarah dan budaya yang kuat.

Selain itu, terdapat 12 negara lain yang masyarakatnya menggunakan bahasa Portugis meski bukan sebagai bahasa resmi. Negara-negara tersebut meliputi Afrika Selatan, Argentina, Venezuela, Zambia, Senegal, Paraguay, Kongo, Uruguay, Namibia, Timor-Leste, Eswatini, dan Macau.

**Distribusi Penutur di Berbagai Benua**

Brasil memiliki jumlah penutur bahasa Portugis terbesar di dunia, dengan sekitar 187 juta orang menggunakannya pada awal abad ke-21. Angka ini mewakili lebih dari 70 persen total penutur bahasa Portugis global, menjadikan Brasil sebagai pusat penyebaran bahasa ini.

Di Portugal sebagai negara asal bahasa tersebut, terdapat lebih dari 10 juta penutur yang menggunakan bahasa Portugis dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun jumlahnya lebih kecil dibanding Brasil, Portugal tetap menjadi rujukan standar bahasa Portugis Eropa.

**Penyebaran di Benua Afrika**

Benua Afrika memiliki sekitar 8 juta penutur bahasa Portugis yang tersebar di enam negara: Angola, Cabo Verde, Guinea Khatulistiwa, Guinea-Bissau, Mozambik, dan Sao Tome and Principe. Negara-negara ini merupakan bekas koloni Portugal yang masih mempertahankan bahasa warisan kolonial sebagai bahasa resmi.

Penggunaan bahasa Portugis di Afrika tidak hanya terbatas pada fungsi administratif, tetapi juga menjadi bahasa pengantar pendidikan dan media massa. Hal ini memperkuat posisi bahasa Portugis sebagai lingua franca di wilayah Afrika lusofon.

**Komunitas Diaspora**

Diaspora penutur bahasa Portugis juga tersebar di berbagai negara lain, termasuk Amerika Serikat. Diperkirakan sekitar 678.000 orang berbahasa Portugis tinggal di Amerika Serikat, dengan konsentrasi terbesar di negara bagian Massachusetts dan Rhode Island.

Komunitas ini terbentuk dari gelombang imigrasi dari Portugal, Brasil, dan negara-negara Afrika berbahasa Portugis. Mereka mempertahankan penggunaan bahasa Portugis dalam keluarga dan komunitas, sekaligus menjadi jembatan budaya dengan negara asal.

**Implikasi Kebijakan Pendidikan**

Keputusan Presiden Prabowo untuk mengintegrasikan bahasa Portugis ke dalam kurikulum sekolah Indonesia membuka peluang baru bagi siswa Indonesia. Penguasaan bahasa Portugis dapat membuka akses ke pasar kerja dan peluang pendidikan di negara-negara berbahasa Portugis.

Brasil sebagai ekonomi terbesar Amerika Selatan dan Portugal sebagai anggota Uni Eropa menawarkan peluang kerja sama ekonomi yang menjanjikan. Kemampuan berbahasa Portugis akan menjadi nilai tambah bagi generasi muda Indonesia dalam mengakses peluang-peluang tersebut.

**Tantangan Implementasi**

Implementasi pengajaran bahasa Portugis di sekolah Indonesia akan memerlukan persiapan komprehensif, mulai dari penyusunan kurikulum hingga penyediaan tenaga pengajar yang berkualitas. Pemerintah perlu bekerja sama dengan institusi pendidikan dari negara-negara berbahasa Portugis untuk memastikan kualitas pengajaran.

Selain itu, diperlukan adaptasi materi pembelajaran yang sesuai dengan konteks Indonesia dan kebutuhan siswa. Pendekatan pengajaran yang menarik dan relevan akan menentukan keberhasilan program ini dalam jangka panjang.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Seri Tempo: 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika

Nat Geo Afrika Kuno