JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini potensi banjir pesisir atau rob yang bakal melanda 18 wilayah pesisir Indonesia secara periodik hingga penghujung November 2025.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo menjelaskan bahwa fenomena ini dipicu oleh Fase Bulan Baru yang jatuh pada 20 November 2025, yang berpotensi meningkatkan elevasi air laut maksimum.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut serta memperhatikan informasi cuaca maritim terkini dari BMKG,” tegas Eko dalam keterangan resmi, Minggu (16/11/2025).
**Distribusi Geografis Rob Meluas dari Barat ke Timur**
Berdasarkan analisis data water level dan prediksi pasang surut, ancaman rob tersebar merata dari ujung barat hingga timur Nusantara. Wilayah Aceh diprediksi mengalami rob pada 18-25 November, sementara Sumatera Utara pada 17-24 November.
Di Pulau Jawa, Jakarta dan sekitarnya berpotensi terdampak dalam periode terpanjang yakni 17-27 November. Pesisir Jawa Barat bahkan diprediksi mengalami rob hingga awal Desember 2025.
Wilayah Kalimantan Selatan tercatat memiliki durasi rob terlama di antara semua provinsi, yakni dari 19-30 November untuk sebagian besar wilayah pesisirnya.
**Detail Sebaran Wilayah Terdampak**
Sumatera Barat akan mengalami rob selama 18-21 November di pesisir Padang, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, dan Kepulauan Mentawai. Jambi berpotensi terdampak pada 21-25 November, sementara Bangka Belitung pada 20-29 November.
Lampung diprediksi mengalami rob 21-24 November di seluruh wilayah pesisirnya, meliputi Bandar Lampung, Tanggamus, Lampung Selatan, Pesawaran, serta Lampung Timur dan Barat.
Di wilayah timur, Bali berpotensi terdampak rob pada 20-23 November khususnya pesisir selatan yang mencakup Gianyar, Badung, Denpasar, Tabanan, dan Klungkung. Nusa Tenggara Barat akan mengalami fenomena serupa pada 19-26 November.
**Pesisir Utara Jawa Paling Rentan**
Pesisir utara Pulau Jawa menjadi wilayah dengan risiko rob terparah. Banten diprediksi mengalami rob 18-27 November dengan variasi durasi di masing-masing kabupaten/kota.
Jakarta berpotensi terdampak sepanjang 17-27 November di seluruh wilayah pesisir mulai dari Kamal Muara hingga Muara Angke. Jawa Tengah akan mengalami rob 22-30 November di pesisir Semarang, Demak, Pekalongan, Brebes, Tegal, dan Pemalang.
Jawa Timur berpotensi terdampak 19-24 November dengan fokus pada pesisir Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, dan Pamekasan.
**Dampak Terhadap Aktivitas Ekonomi**
Eko menekankan bahwa potensi banjir pesisir ini akan berdampak signifikan pada berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pelabuhan dan pesisir. Sektor yang paling terpengaruh meliputi aktivitas bongkar muat di pelabuhan yang dapat mengalami gangguan operasional.
Pemukiman pesisir juga berpotensi mengalami genangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari warga. Sektor perikanan dan pertambakan garam diperkirakan akan terdampak akibat intrusi air laut yang meningkat.
**Kalimantan dan Sulawesi Tak Luput**
Di Kalimantan, rob diprediksi melanda pesisir utara pada 17-25 November, pesisir selatan pada 19-30 November, pesisir barat pada 21-29 November, dan pesisir tengah pada 24-29 November.
Sulawesi Utara akan mengalami rob selama 19-22 November di seluruh wilayah pesisirnya, mulai dari Bolaang Mongondow hingga Kepulauan Talaud.
BMKG mengimbau masyarakat di seluruh wilayah yang berpotensi terdampak untuk memantau informasi cuaca maritim secara berkala dan melakukan langkah-langkah antisipasi sesuai kondisi lokal masing-masing.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait:
Kolonialisme dan Etnisitas: Batak & Melayu di Sumatra Timur Laut