JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk 27-28 Oktober 2025. Intensitas hujan di berbagai wilayah Indonesia diprediksi akan meningkat signifikan disertai angin kencang.
Fenomena cuaca ekstrem ini dipicu sirkulasi siklonik dan intensifikasi aktivitas monsun Asia yang mempengaruhi kondisi atmosfer wilayah Indonesia. Pemantauan BMKG menunjukkan peningkatan curah hujan di sejumlah daerah yang berlangsung sejak beberapa hari terakhir.
**Faktor Penyebab Kondisi Cuaca Ekstrem**
Kondisi cuaca tidak stabil ini diperkirakan akan berlangsung hingga awal November 2025. BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.
**Prediksi Cuaca 27 Oktober 2025**
**Wilayah dengan Potensi Hujan Sedang hingga Lebat:**
Pulau Sumatera meliputi Aceh, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, dan Lampung akan mengalami curah hujan sedang hingga lebat.
Di Jawa, wilayah yang terdampak mencakup Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Sementara itu, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur juga diprediksi mengalami kondisi serupa.
Seluruh provinsi di Kalimantan – Barat, Tengah, Timur, dan Selatan – berpotensi dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
Kawasan Indonesia Timur yang meliputi Sulawesi Utara, Tengah, Selatan, dan Tenggara serta provinsi Maluku, Maluku Utara, dan seluruh wilayah Papua juga masuk dalam daftar peringatan.
**Wilayah dengan Potensi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat:**
DKI Jakarta, khususnya Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu, diprediksi akan mengalami hujan dengan intensitas tinggi.
Jawa Barat, terutama Kabupaten Bogor dan Cianjur, berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat.
Di Jawa Tengah, wilayah yang perlu diwaspadai meliputi Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Temanggung, Magelang, Batang, Kendal, Pekalongan, dan Boyolali.
**Peringatan Angin Kencang:**
Kepulauan Riau dan Nusa Tenggara Timur berpotensi mengalami hembusan angin kencang yang dapat membahayakan aktivitas transportasi laut dan kegiatan nelayan.
**Prediksi Cuaca 28 Oktober 2025**
**Wilayah dengan Hujan Sedang hingga Lebat:**
Pada hari kedua, sebagian besar wilayah yang sama masih akan mengalami cuaca buruk. Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta tetap dalam kondisi siaga.
Kawasan Nusa Tenggara, seluruh Kalimantan termasuk Kalimantan Utara, serta Sulawesi dan Papua masih dalam peringatan cuaca ekstrem.
**Eskalasi Hujan Lebat hingga Sangat Lebat:**
Sumatra Selatan, khususnya Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.
Jawa Barat dengan fokus pada Kabupaten Bogor dan Sukabumi berpotensi dilanda hujan sangat lebat.
Jawa Tengah mengalami perluasan wilayah terdampak yang mencakup hampir seluruh kabupaten/kota, mulai dari Banyumas, Purbalingga, hingga Blora.
Jawa Timur, terutama wilayah selatan seperti Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Kediri, Malang, Ponorogo, dan Tulungagung, masuk kategori waspada tinggi.
Sulawesi Selatan, khususnya Gowa, Maros, dan Luwu Timur, juga diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi.
**Imbauan dan Mitigasi Bencana**
BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Pemerintah daerah diimbau untuk mengaktifkan sistem peringatan dini dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.
**Sektor Transportasi dan Ekonomi**
Kondisi cuaca ekstrem ini berpotensi mengganggu aktivitas transportasi, terutama penerbangan dan pelayaran. Sektor pertanian juga perlu mengantisipasi dampak negatif dari curah hujan berlebihan yang dapat merusak tanaman.
**Koordinasi Lintas Sektor**
BMKG mengimbau koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat untuk meminimalisir risiko bencana. Sistem komunikasi dan informasi perlu dijaga agar peringatan dini dapat tersampaikan dengan efektif.
**Antisipasi Jangka Panjang**
Dengan proyeksi cuaca ekstrem hingga awal November 2025, diperlukan strategi antisipasi jangka menengah. Infrastruktur drainase dan sistem penanggulangan bencana perlu dievaluasi dan diperkuat untuk menghadapi tantangan cuaca yang semakin tidak menentu.
Masyarakat di seluruh wilayah yang masuk dalam daftar peringatan diminta untuk selalu memantau perkembangan informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari otoritas setempat untuk menjaga keselamatan.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: