Ratusan Koin Kuno Romawi dan Inggris Ditemukan di Belanda, Diduga Upah Perang Milik Tentara

BUNNIK – Timbunan 404 koin kuno berusia 2.000 tahun ditemukan di padang rumput dekat Bunnik, Belanda, dalam kondisi yang menakjubkan. Koleksi mata uang ini terdiri dari campuran koin Romawi dan Inggris, menjadikannya penemuan pertama dari jenisnya di daratan Eropa.

Harta karun tersebut diperkirakan berasal dari periode invasi Romawi ke Britannia di bawah pemerintahan Kaisar Claudius sekitar 43 Masehi.

**Jejak Kampanye Militer Thames**

Tessa de Groot, arkeolog kepala dari Cultural Heritage Agency of the Netherlands (RCE) yang memimpin ekspedisi penggalian, mengungkap signifikansi temuan ini dalam konteks sejarah militer Romawi.

“Harta karun tersebut mengarah pada kemungkinan milik tentara yang bertugas di antara Inggris dan perbatasan Rhine,” ungkap de Groot. Lokasi penemuan di Utrecht ini merupakan deposit koin Romawi terbesar yang pernah ditemukan di wilayah tersebut.

Nilai total timbunan setara dengan hampir 11 tahun gaji prajurit Romawi reguler, mengindikasikan bahwa pemiliknya kemungkinan seorang perwira tinggi atau merupakan akumulasi tabungan kolektif unit militer.

**Komposisi Detail Harta Karun**

Analisis numismatik mengidentifikasi tiga kategori koin dengan periode pencetakan antara 200 SM hingga 47 M:

– 44 koin emas staters dari kerajaan suku Britannia, banyak bertuliskan CVNO dengan simbolisme kuda dan bulir gandum yang merepresentasikan pemerintahan Raja Cunobelinus
– 72 koin emas aurei Romawi, denominasi tinggi untuk transaksi besar dan kompensasi perwira
– 288 koin perak denarii Romawi, mata uang standar untuk pembayaran tentara dan aktivitas perdagangan

Kombinasi mata uang lokal Britannia dengan koin resmi Romawi mengonfirmasi hubungan langsung dengan kampanye militer lintas-selat.

**Koridor Strategis Lower Germanic Limes**

Bunnik terletak di sepanjang Lower Germanic Limes, sistem pertahanan perbatasan Romawi yang mengikuti aliran Sungai Rhine dari Jerman hingga Laut Utara. Koridor militer ini resmi diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2021.

Zona strategis ini berfungsi sebagai jaringan logistik yang memfasilitasi aliran perbekalan dan personel, termasuk veteran serta pengikut kemah militer. Infrastruktur ini menjadi tulang punggung operasi militer Romawi di wilayah utara.

**Konteks Invasi Britannia 43 M**

Pada 43 Masehi, Jenderal Aulus Plautius memimpin fase pembuka penaklukan Britannia atas perintah Kaisar Claudius. Pasukan ekspedisi yang diberangkatkan dari pangkalan Rhine menyeberangi Laut Utara, melakukan pertempuran di pedalaman Britannia, kemudian kembali membawa upah, perlengkapan, dan trofea perang.

“Komposisi timbunan itu mengarah pada tentara yang bergerak antara Inggris dan perbatasan Rhine. Ini menghubungkan sejarah lokal ke kampanye yang mengubah peta Eropa barat laut,” tegas de Groot.

**Kondisi dan Lokasi Penguburan**

Penggalian mengungkap bahwa koin-koin tersebut dikubur di area basah sepanjang saluran kecil, kurang dari 30 sentimeter di bawah permukaan tanah. Meskipun tidak ditemukan sisa wadah keramik atau kayu, bukti mengindikasikan koin-koin tersebut disimpan dalam kantong kain atau kulit yang telah terdekomposisi.

Kondisi preservasi yang baik menunjukkan pengurunan dilakukan secara hati-hati dengan niat untuk diambil kembali di masa depan.

**Hipotesis Motivasi Penyimpanan**

Para arkeolog mengajukan dua teori utama mengenai alasan penguburan harta karun bernilai besar ini:

**Tabungan Perwira Militer:** Simpanan personal yang disembunyikan untuk keamanan dengan rencana pengambilan kemudian hari oleh pemilik yang sah.

**Persembahan Ritual:** Kemungkinan sebagai donativum—bonus moneter yang diberikan kepada tentara setelah kampanye sukses—atau persembahan ritual sebagai ungkapan syukur atas keselamatan pulang dari Britannia.

**Analisis Asal Usul Koin**

Koin emas Britannia (staters) kemungkinan besar merupakan hasil upah atau rampasan dari kampanye militer di pulau tersebut. Sementara emas dan perak Romawi berasal dari sistem pembayaran gaji reguler kekaisaran.

Kombinasi ini menggambarkan profil ekonomi seorang tentara yang berpartisipasi aktif dalam operasi lintas-regional dengan akses terhadap multiple sources of income.

**Signifikansi Arkeologis Regional**

Penemuan ini membuktikan bahwa harta karun Bunnik bukan kehilangan acak, melainkan dokumentasi keputusan strategis yang dibuat pada momen krusial. Temuan ini mengabadikan aspek humanis dari ekonomi perang Romawi—dari sistem penggajian hingga akuisisi keuntungan tambahan.

De Groot menegaskan bahwa discovery ini menghubungkan narasi lokal dengan kampanye militer berskala besar yang mengubah konfigurasi geopolitik Eropa barat laut.

**Implikasi untuk Pemahaman Sejarah**

Harta karun Bunnik memberikan insight unik tentang mobilitas ekonomi dalam sistem militer Romawi dan interconnectedness antara operasi di Britannia dengan infrastruktur kontinental. Temuan ini juga mengonfirmasi peran krusial Lower Germanic Limes sebagai arteri logistik dalam ekspansi kekaisaran.

Kombinasi mata uang dari dua sistem politik berbeda dalam satu deposit mencerminkan kompleksitas ekonomi dalam zona perbatasan dan proses integrasi wilayah yang baru ditaklukkan ke dalam sistem Imperial Romawi.

**Konservasi dan Penelitian Lanjutan**

Tim arkeolog kini melanjutkan analysis detail terhadap setiap koin untuk memperoleh informasi spesifik mengenai chronology, mint marks, dan possible provenance. Penelitian metalurgi akan memberikan insight tambahan tentang teknik produksi dan trade networks periode tersebut.

Harta karun ini akan dipamerkan di museum setelah proses konservasi selesai, memberikan public access terhadap salah satu penemuan numismatik terpenting di Belanda dalam dekade terakhir.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Nat Geo Romawi Kuno