TAMIL NADU – Penemuan mengejutkan terjadi di wilayah kering Tamil Nadu, India, ketika seekor reptil kecil berukuran kurang dari 7,5 sentimeter ditemukan bertengger di dinding kuil. Setelah melalui penelitian mendalam, hewan tersebut ternyata merupakan spesies tokek baru yang belum pernah tercatat dalam literatur ilmiah.
Spesies yang diberi nama ilmiah Hemidactylus quartziticolus ini resmi dikonfirmasi dalam jurnal Vertebrate Zoology, menambah kekayaan biodiversitas reptil India. Tokek ini mendiami perbukitan kaya kuarsit di sekitar Thoothukudi, kawasan gersang di pesisir tenggara India.
**Penampilan Mencolok dengan Adaptasi Unik**
Meskipun berukuran mungil, tokek ini memiliki penampilan yang mencolok. Tubuhnya berwarna cokelat sawo matang dengan bercak gelap berbentuk huruf X yang tersebar di punggung. Ciri paling menonjol adalah duri-duri pendek yang menutupi seluruh tubuhnya.
Duri-duri tersebut sebenarnya merupakan tuberkel—sisik kecil yang terangkat membentuk barisan rapat, memberikan tekstur seperti kerikil pada kulitnya. Struktur ini memberikan penampilan garang meski ukurannya relatif kecil.
**Metodologi Penelitian Komprehensif**
Akshay Khandekar dari Thackeray Wildlife Foundation Mumbai memimpin tim peneliti yang menganalisis temuan ini. Sebagai taksonom berpengalaman, Khandekar menerapkan metodologi taksonomi integratif yang menggabungkan analisis DNA dengan pengukuran morfologi untuk memastikan keunikan spesies.
Tim menemukan tokek ini tidak hanya bertengger di permukaan batu alami, tetapi juga beradaptasi dengan lingkungan buatan manusia seperti dinding kuil. Kemampuan adaptasi ini menunjukkan fleksibilitas ekologis yang menarik.
**Bukti Genetik dan Morfologi yang Kuat**
Pengujian genetik yang difokuskan pada gen mitokondria ND2 menunjukkan pemisahan signifikan dari semua spesies kerabat yang telah disampling. Data laboratorium memperkuat observasi lapangan tentang keunikan spesies ini.
Analisis morfologi mengungkap karakteristik khusus pada tokek jantan berupa pita pori precloacal femoral yang utuh, berbeda dari kerabat dekatnya yang memiliki struktur terpisah menjadi dua seri. Selain itu, spesies ini memiliki 18 baris tuberkel dorsal yang membesar sepanjang tubuh bagian tengah.
**Dimorfisme Seksual yang Jelas**
Penelitian mengidentifikasi perbedaan warna antara jantan dan betina. Tokek betina cenderung berwarna cokelat kemerahan, sementara jantan tampak lebih gelap. Tubuh keduanya diselubungi duri seperti kenop di sepanjang sisi dan ekor, memberikan penampilan yang kokoh dan bertekstur.
**Habitat Marginal yang Menyimpan Kejutan**
Khandekar mencatat bahwa Hemidactylus quartziticolus merupakan “salah satu yang paling berbeda secara morfologi di antara kerabat brookiish,” merujuk pada kepadatan duri dan kontinuitas garis pori yang tidak terputus.
Habitat tokek ini terletak di punggung bukit kuarsit sempit yang ditumbuhi semak berduri. Area yang oleh penduduk setempat hanya dianggap sebagai padang rumput keras tempat kambing mencari makan ternyata menyimpan kekayaan biodiversitas tersembunyi.
**Distribusi dan Potensi Penemuan Lanjutan**
Tim peneliti menemukan spesies ini di dua bukit terpisah berjarak sekitar 45 kilometer. Temuan ini mengindikasikan bahwa bukit-bukit serupa di kawasan kering tersebut kemungkinan menyembunyikan lebih banyak spesies endemik yang belum teridentifikasi.
Nama ilmiah “quartziticolus” dipilih merujuk pada habitat spesifiknya di formasi kuarsit, mencerminkan adaptasi ekologis yang tinggi terhadap lingkungan geologis tertentu.
**Implikasi Konservasi dan Penelitian**
Penemuan ini mengubah perspektif tentang lokasi prioritas penelitian biodiversitas. Area semak kering yang tampak monoton ternyata dapat menampung garis keturunan unik yang terlewat dalam survei sebelumnya.
Para peneliti menekankan perlunya intensifikasi survei malam hari di zona kering dengan lereng berbatu yang masih kurang dipelajari. “Kerja keras di tempat-tempat ini dapat memindahkan spesies dari spekulasi ke dokumentasi, kemudian ke dalam program konservasi berbasis data,” tegas tim peneliti.
**Tantangan Konservasi di Habitat Marginal**
Keberadaan tokek ini di habitat yang dianggap kurang produktif secara ekonomi sebenarnya menguntungkan dari segi konservasi. Namun, tekanan pembangunan dan perubahan iklim tetap menjadi ancaman potensial bagi kelangsungan spesies endemik ini.
**Kontribusi terhadap Taksonomi Reptil India**
Penemuan Hemidactylus quartziticolus menambah daftar panjang spesies reptil endemik India yang terus bertambah seiring intensifikasi penelitian taksonomi. India dikenal memiliki tingkat endemisme tinggi, terutama di habitat-habitat spesifik seperti formasi geologi tertentu.
**Metodologi Taksonomi Modern**
Pendekatan taksonomi integratif yang diterapkan dalam penelitian ini menjadi standar emas dalam identifikasi spesies baru. Kombinasi data molekuler dan morfologi memberikan kepastian yang tinggi dalam pembedaan spesies, menghindari kesalahan klasifikasi yang sering terjadi pada penelitian klasik.
Temuan ini menunjukkan bahwa masih banyak spesies yang menunggu untuk ditemukan di habitat-habitat yang tidak terduga, menekankan pentingnya penelitian berkelanjutan dalam konservasi biodiversitas global.
Sumber: Kompas.com
Buku Terkait: