Spesifikasi X-BAT, Jet Tempur Canggih AS yang Dipiloti AI

WASHINGTON – Perusahaan teknologi pertahanan Amerika Serikat, Shield AI, meluncurkan inovasi terbaru berupa X-BAT, sebuah jet tempur tanpa awak yang dioperasikan sepenuhnya oleh kecerdasan buatan (AI). Pesawat tempur ini dikendalikan sistem AI “Hivemind”, platform tempur cerdas yang sama yang digunakan untuk menjalankan pesawat F-16 dalam duel udara.

Berdasarkan rilis Kompas Global, Jumat (24/10/2025), X-BAT memiliki kapabilitas lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL) dengan jangkauan operasi hingga 2.000 mil laut. Kemampuan ini memungkinkan pesawat diluncurkan dari kapal perang, pulau terpencil, bahkan kapal kargo tanpa memerlukan landasan pacu atau pesawat tanker.

Shield AI mengklaim X-BAT sebagai jet tempur VTOL pertama di dunia yang sepenuhnya dikendalikan AI, menandai terobosan signifikan dalam teknologi pertahanan modern.

**Spesifikasi Teknis X-BAT**

Menurut data resmi Shield AI, berikut adalah spesifikasi lengkap jet tempur X-BAT:

– Faktor beban manuver: >4g
– Bentang sayap: 39 kaki (11,8 meter)
– Jangkauan maksimum: >2.000 mil laut
– Ketinggian operasi maksimum: >50.000 kaki
– Dimensi badan pesawat: 26 kaki (7,9 meter) x 5 kaki (1,5 meter) tinggi
– Kapasitas penyimpanan: 40 kaki (12 meter) x 14 kaki (4,2 meter) x 6 kaki (1,8 meter)

**Sistem Persenjataan Komprehensif**

X-BAT dilengkapi beragam sistem persenjataan, meliputi:
– Rudal udara ke udara (Air-to-Air)
– Rudal udara ke darat (Air-to-Ground)
– Rudal udara ke permukaan (Air-to-Surface)
– Suite perang elektronik (Electronic Warfare Suite)

**Teknologi AI Hivemind yang Revolusioner**

X-BAT didukung teknologi AI “Hivemind” yang memungkinkan operasi tanpa bergantung pada sinyal GPS. Jet tempur ini menggunakan kemampuan AI secara menyeluruh untuk navigasi dan pertempuran, teknologi yang sangat diperlukan untuk menembus wilayah musuh yang sulit dijangkau pesawat berawak.

Sistem AI ini telah terbukti mampu mengoperasikan pesawat F-16 dalam simulasi pertempuran udara, memberikan kredibilitas tinggi terhadap kemampuan tempur X-BAT.

**Efisiensi Biaya dan Konsep Attritable Aircraft**

Selain kemampuan teknologi canggih, X-BAT diklaim jauh lebih ekonomis dibandingkan jet tempur konvensional sambil tetap menawarkan kapabilitas tingkat tinggi. Dalam peperangan modern yang berisiko tinggi, konsep attritable aircraft (pesawat yang dapat dikorbankan tanpa kerugian besar) menjadi sangat strategis.

**Keunggulan Operasional**

Dengan jet tempur tak berawak seperti X-BAT, angkatan udara dapat memiliki:
– Armada udara yang lebih besar
– Ketahanan serangan yang superior
– Eliminasi risiko korban manusia saat pesawat jatuh
– Fleksibilitas operasional yang tinggi

**Fungsi Drone Pendamping**

X-BAT juga dapat beroperasi sebagai drone pendamping (wingman) bagi pesawat tempur berawak, membantu melindungi pilot sekaligus memperluas daya serang formasi udara. Konsep ini selaras dengan program Collaborative Combat Aircraft (CCA) milik Angkatan Udara AS yang bertujuan mengembangkan “jet pendamping” untuk mendampingi pesawat berawak.

**Implikasi Strategis**

Peluncuran X-BAT menandai evolusi signifikan dalam teknologi pertahanan udara, di mana kecerdasan buatan mulai mengambil peran dominan dalam operasi tempur. Kemampuan VTOL yang dikombinasikan dengan AI memungkinkan deployment yang sangat fleksibel tanpa bergantung pada infrastruktur landasan tradisional.

**Tantangan Masa Depan**

Meskipun menawarkan keunggulan teknis yang mengesankan, implementasi jet tempur AI seperti X-BAT juga menimbulkan pertanyaan etis dan strategis mengenai penggunaan sistem otonom dalam pertempuran. Bagaimana teknologi ini akan diintegrasikan dengan doktrin militer eksisting dan regulasi internasional menjadi tantangan yang harus diatasi.

**Dampak terhadap Industri Pertahanan Global**

Kehadiran X-BAT berpotensi mengubah lanskap industri pertahanan global, memaksa negara-negara lain untuk mengembangkan teknologi serupa atau mengadaptasi strategi pertahanan mereka menghadapi ancaman pesawat tempur AI. Hal ini dapat memicu gelombang baru dalam perlombaan senjata berbasis teknologi kecerdasan buatan.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Ensiklopedia Saintis Junior: Teknologi