Awas, Dampak Supermoon 4 Desember 2025 Picu Banjir Rob di 21 Wilayah Pesisir Indonesia

Fenomena Supermoon atau Purnama Perigean yang berlangsung pada 4 Desember 2025 memicu peringatan serius dari otoritas terkait. Posisi Bulan pada jarak terdekat dengan Bumi (Perigee) bersamaan dengan fase purnama berpotensi meningkatkan ketinggian maksimal air laut yang dapat memicu banjir rob di berbagai wilayah pesisir Indonesia.

**Korelasi Supermoon dengan Pasang Maksimal**

Astronom Amatir Marufin Sudibyo menegaskan bahwa fenomena Purnama Perigean senantiasa berkaitan dengan pasang naik maksimal. “Purnama perigean selalu berkaitan dengan pasang naik maksimum. Sehingga memiliki risiko untuk dataran rendah pasang surut seperti yang ada di pesisir Utara pulau Jawa dan pesisir timur Sumatera,” jelas Marufin Sudibyo kepada Kompas.com, Rabu (3/12/2025).

**Wilayah Rawan: Pesisir Utara Jawa dan Timur Sumatera**

Menurut Marufin, terdapat potensi kuat terjadinya genangan pasang naik (rob), terutama untuk kawasan-kawasan yang berada di bawah elevasi permukaan laut. “Ada potensi terjadinya genangan pasang naik (rob), khususnya untuk daerah-daerah yang berada di bawah elevasi paras laut,” katanya.

Lokasi-lokasi yang dimaksud antara lain Jakarta Utara, area-area di Pekalongan bagian Utara, dan zona-zona di Semarang bagian utara.

**BMKG Identifikasi 21 Wilayah Berisiko**

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat peringatan tersebut dengan merilis daftar wilayah pesisir yang diperkirakan terdampak fenomena ini. Dikutip dari unggahan akun resmi BMKG di Instagram (@infobmkg), banjir pesisir (rob) diperkirakan terjadi di sejumlah besar wilayah pesisir Indonesia, meliputi sedikitnya 21 provinsi dan wilayah:

**Kawasan Sumatera:** Pesisir Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung.

**Kawasan Jawa-Bali:** Pesisir Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.

**Kawasan Nusa Tenggara:** Pesisir Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

**Kawasan Kalimantan:** Pesisir Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah.

**Kawasan Indonesia Timur:** Pesisir Sulawesi Utara dan Maluku.

**Sektor Ekonomi Pesisir Terancam Gangguan**

Dampak fenomena ini diprediksi dapat memengaruhi berbagai aktivitas masyarakat di kawasan pelabuhan dan pesisir. BMKG menyebutkan, aktivitas bongkar muat di kawasan pelabuhan, kegiatan di permukiman pesisir, hingga tambak garam dan perikanan darat berpotensi terganggu akibat pasang maksimal air laut.

**Imbauan Kewaspadaan dari BMKG**

BMKG mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi dampak pasang maksimal air laut selama fenomena berlangsung.

**Mekanisme Peningkatan Pasang Surut**

Fenomena Supermoon terjadi ketika gaya gravitasi Bulan pada posisi terdekat dengan Bumi menciptakan tarikan yang lebih kuat terhadap massa air di permukaan planet. Kombinasi ini dengan fase purnama menghasilkan pasang surut ekstrem yang dapat meningkatkan ketinggian air laut hingga beberapa sentimeter dari kondisi normal.

**Dampak Historis Rob di Indonesia**

Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki riwayat panjang mengalami banjir rob, terutama di kota-kota pesisir yang mengalami penurunan muka tanah (land subsidence). Jakarta Utara, Semarang, dan Pekalongan merupakan contoh wilayah yang rutin mengalami rob bahkan pada kondisi pasang normal.

**Faktor Pemberat Risiko Rob**

Selain fenomena astronomi, risiko rob di Indonesia diperparah oleh beberapa faktor lokal seperti penurunan muka tanah, perubahan iklim yang meningkatkan permukaan air laut, dan kerusakan ekosistem pesisir seperti mangrove yang berfungsi sebagai peredam gelombang natural.

**Langkah Antisipasi Masyarakat**

Masyarakat di wilayah rawan rob disarankan untuk mempersiapkan sistem drainase darurat, memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi, dan memantau informasi terkini dari BMKG mengenai prediksi ketinggian pasang surut.

**Koordinasi Penanggulangan Bencana**

Pemerintah daerah di wilayah yang masuk dalam daftar BMKG diharapkan mengaktifkan sistem peringatan dini dan mempersiapkan logistik penanggulangan bencana, termasuk pompa air darurat dan jalur evakuasi bagi warga yang bermukim di kawasan paling rentan.


Sumber: Kompas.com


Buku Terkait:

Seri Antariksa: Awas Serbuan Meteor

Manusia dan Air dalam Senjang Pembangunan di Indonesia

Seri Tempo: Kisah Berdesir dari Pesisir Laut